Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Beras Oplosan

Cara Mudah Bedakan Beras Asli dan Oplosan, Ini 3 Ciri Utamanya

Beras-beras yang tidak sesuai SNI maupun keterangan pada kemasan produk, disebut sebagai beras oplosan. 

Editor: Alpen Martinus
Tribunmanado.com/Fernando Lumowa
BERAS: Ilustrasi beras kemasan. Berikut tiga ciri beras oplosan. 

“Setelah kita beli, buka di rumah, ya kemudian diperiksa kan secara visual warnanya, setelah dimasak terlihat teksturnya, kemudian ada baunya kan, baru dicuci mungkin ada yang mengambang atau ada yang terasa tidak seperti beras,” jelas Tajuddin.

Beras seharusnya berbau normal, tidak menyengat.

Warnanya juga putih natural, bukan putih terang atau terlalu putih.

Jika menemukan beras yang dicampur dengan bahan lain (bukan beras), lalu penulisan keterangan pada kemasan tidak sesuai dengan kualitas beras yang didapat, beras tersebut bahkan dapat dikatakan penipuan.

“Bukan disebut oplosan, tetapi dia adalah pemalsuan atau penipuan,” tegasnya.

Lebih lanjut, perbedaan beras asli dan beras oplosan bisa dilihat dari lama penyimpanan beras di rumah.

Beras asli seharusnya tidak tahan disimpan berbulan-bulan tanpa mengundang kutu beras.

Meski penyimpanannya sesuai standar di dalam wadah kedap udara, kutu beras tetap akan muncul.

Sebaliknya, beras oplosan dapat disimpan berbulan-bulan tanpa menimbulkan kutu beras.

Bahkan, nasi dari beras oplosan tahan basi hingga tiga hari.

“Kalau saya sarankan ke masyarakat, mulai sekarang, jangan (beli) beras yang terlalu putih karena beras yang masih biasa, masih mengandung dedak, terdapat nutrisi-nutrisi yang bagus untuk makanan baik, seperti yang dilakukan di negara-negara maju,“ pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved