Pengedar Sabu di Manado
Siswa SMK dan Penjual Sayur Jadi Pengedar Narkoba di Manado, Sosiolog Soroti Pengawasan Intensif
"Penggunanya mulai dari anak-anak, remaja hingga, orang dewasa," tuturnya ketika dihubungi, Rabu (18/6/2025).
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Isvara Savitri
Menurutnya, hal ini juga bukan masalah baru di Indonesia.
"Hal ini disebabkan oleh karena petugas lapas hanya bertindak jika ada masalah. Pertanyaannya mengapa penghuni lapas bisa memiliki handphone, bahkan bisa memiliki narkoba?" katanya.
Lapas seharusnya memiliki alat pendeteksi barang bawaan pengunjung, petugas, hingga penghuni lapas.
Ketiadaan sistem deteksi ini yang dimanfaatkan oleh para pengunjung.
Ferdinand juga tak menampik bahwa ada kemungkinan penyuapan petugas lapas agar barang-barang tersebut lolos dari pemeriksaan.
Baca juga: Pemkot Tomohon dan Kejaksaan Perkuat Sinergi Penanganan Masalah Hukum Perdata dan TUN
Baca juga: Daftar Desa di Kabupaten Magelang Jateng yang Akan Terima Dana Desa 2025
"Sehingga barang bawaan pengunjung tidak diperiksa secara ketat apalagi hanya diperiksa secara manual tanpa menggunakan teknologi," tutupnya.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.