Pengedar Sabu di Manado
Siswa SMK dan Penjual Sayur Jadi Pengedar Narkoba di Manado, Sosiolog Soroti Pengawasan Intensif
"Penggunanya mulai dari anak-anak, remaja hingga, orang dewasa," tuturnya ketika dihubungi, Rabu (18/6/2025).
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Utara (BNNP Sulut) baru saja mengungkap kasus peredaran narkoba.
Pada salah satu kasusnya, seorang siswa SMK dan penjual sayur di Kota Manado ikut menjadi pengedar.
Selain itu, peredaran narkoba juga ada di Lapas Kelas IIA Tuminting.
Sosiolog asal Sulut, Ferdinand Kerebungu, membenarkan bahwa narkoba di Indonesia akhir-akhir ini sangat marak.
Menurutnya, hal ini karena peluang peredaran cukup terbuka.
"Penggunanya mulai dari anak-anak, remaja hingga, orang dewasa," tuturnya ketika dihubungi, Rabu (18/6/2025).
Generasi muda pun menjadi sasaran empuk lantaran tak ada pengawasan yang intensif.
"Misalnya tes urine bagi siswa SMP, SMA, dan mahasiswa," tambahnya.
Selain itu, Dosen Pendidikan Sosiologi Universitas Manado (Unima) ini juga menyebut ada tiga hal yang harus diwaspadai dari pengedar narkoba.
Pertama tentu alasan ekonomi yang klasik dan sudah menjadi masalah fundamental dalam kehidupan masyarakat.

"Kedua, masalah lapangan pekerjaan yang sangat diburu guna pemenuhan ekonomi rumah tangga," tuturnya.
Ketiga adalah keuntungan besar yang bisa didapat guna memenuhi biaya ekonomi rumah tangga yang semakin tinggi.
Ketiga hal di atas seharusnya menjadi pusat perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah.
Apalagi, lapangan pekerjaan saat ini semakin dibutuhkan dengan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Selain itu, Ferdinand juga menyoroti masuknya narkoba di Lapas Manado.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.