Penembakan di Tambang Sulut
Detik-detik Tewasnya Fernando Tongkotow, Ada 10 Brimob Berjaga di Tambang Ratatotok
Seorang warga di Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara tewas terkena tembakan di lokasi pertambangan.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap detik-detik warga Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara tewas terkena tembakan di lokasi pertambangan.
Insiden berdarah tersebut terjadi di lokasi tambang emas ilegal di Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, pada Senin dini hari, 10 Maret 2025, sekitar pukul 01.30 Wita.
Peristiwa ini menewaskan satu orang dan menyebabkan kerusakan fasilitas di area tambang.
Baca juga: Kronologi Kejadian Penembakan di Tambang Ratatotok, Korban dan Rombongan Diduga Hendak Ambil Karbon
Sebelumnya seorang warga di Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara tewas terkena tembakan di lokasi pertambangan.
Korban diketahui bernama Fernando Tongkotow yang biasa dipanggil Edo.
Sementara itu terduga pelaku yang melakukan penembakan disebut-sebut adalah oknum anggota Brimob Polda Sulawesi Utara.
Kronologi
Dari sumber resmi yang diterima Tribun Manado, kejadian ini terjadi pada Senin (10/3/2025) sekira pukul 01.30 WITA.
Kronologi berawal saat korban bersama puluhan rombongan bergerak ke lokasi pertambangan itu.
Rombongan tersebut terinformasi sudah membawa senjata tajam saat menuju ke lokasi untuk menjaga diri.
Di sana mereka diduga hendak mengambil karbon dari lokasi tambang ilegal itu.
Namun belum saat mendekati lokasi kejadian tiba-tiba muncul sekira 10 anggota Brimob yang melakukan penjagaan dari jarak kira-kira 50 meter.
Di situ anggota Brimob yang berjaga diduga langsung menembak kepada korban dan rombongan.
Korban akhirnya terkena tembakan di bagian kepala dekat telinga.
Kemudian rombongan langsung berusaha menyelamatkan korban dan membawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Polda Sulut Lakukan Penyelidikan
Polda Sulawesi Utara buka suara terkait tewasnya seorang warga Basaan, Kabupaten Minahasa Tenggara di Lokasi Pertambangan, pada Senin (10/3/2025)
Kabid Humas Kombes Pol Michael Thamsil mengatakan bahwa pihak Propam Polda Sulut telah turun melakukan penyelidikan lanjut terkait informasi keterlibatan anggota pada kasus ini.
"Pak Kapolda Sulut sudah memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan penyelidikan dan upaya-upaya lainnya," jelasnya
Thamsil memastikan jika benar ada keterlibatan anggota pada peristiwa tewasnya warga ini, dipastikan akan berproses hukum.
"Jadi jika hasil penyelidikan ada keterlibatan personil Polri, akan ditindak sesuai ketentuan yang ada," jelasnya.
Korban Lain dalam Insiden Tersebut
Selain Fernando Tongkotow, ada juga korban lain dari wilayah Tombatu yang terkena tembakan.
Meski tidak ada yang meninggal, mereka harus mendapat perawatan akibat luka tembak yang dialami.
Amukan Warga: Mobil dan Tenda Dibakar
Kemarahan warga yang mengetahui peristiwa tragis ini mulai meluap.
Puluhan penambang yang merupakan teman-teman korban bergerak menuju lokasi tambang dan membakar mobil serta tenda-tenda yang ada di sana.
Salah satu keluarga korban mengungkapkan, "Karena tambang ini ilegal, namun tetap dijaga oleh Brimob Polda Sulut," katanya.
Selain membakar kendaraan, material tambang juga dibuang sembarangan.
Satu Camp Tambang Dirusak dan Dibakar
Tak hanya fasilitas tambang yang dibakar, satu camp yang ada di lokasi tambang emas ilegal tersebut juga ikut dibakar oleh warga yang marah.
Salah seorang penambang yang berada di tempat kejadian menjelaskan, "Warga marah saat akan mengambil jenazah korban."
Penambang lain juga melaporkan adanya beberapa korban lain yang terkena tembakan, meskipun luka-lukanya tidak terlalu parah.
Pengusutan Kasus Berlanjut di Polda Sulut
Penyelidikan terhadap kasus penembakan yang menewaskan Fernando Tongkotow resmi diambil alih oleh Polda Sulut.
Kasat Reskrim Polres Mitra, Iptu Lutfi Adinugraha Pratama, membenarkan informasi ini.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Michael Thamsil, menambahkan bahwa Propam sudah turun untuk menyelidiki keterlibatan anggota Brimob dalam insiden ini.
"Jika terbukti ada keterlibatan personel Polri, kami pastikan akan ada proses hukum yang jelas," tegas Thamsil.
Peristiwa ini menambah daftar panjang masalah yang melibatkan tambang emas ilegal, yang sering kali menyisakan dampak sosial dan hukum yang serius.
Proses hukum akan terus berjalan untuk memastikan kebenaran dan keadilan bagi korban.
Jenasah Diautopsi di RSUP Prof Kandou Manado
Jenazah Fernando Tongkotow, korban tewas dalam bentrokan di lokasi tambang emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, dibawa ke RSUP Prof Kandou, Malalayang, Kota Manado, untuk diautopsi, Senin (10/3/2025).
Pukul 16.00 Wita, pihak keluarga korban, termasuk ayahnya, Feldy Tongkotow, serta istri korban, sudah berada di rumah sakit.
Sejumlah kerabat juga hadir.
Beberapa personel kepolisian juga berada di area tersebut.
Feldy Tongkotow mengungkapkan bahwa mereka berangkat dari Mitra menuju RSUP Prof Kandou sekitar pukul 09.00 Wita.
"Saat ini sedang dilakukan autopsi," ujarnya.
Korban mengalami luka di kepala sebelah kanan, di atas telinga.
Ia mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini dan tidak menyangka bahwa anaknya menjadi korban dalam insiden tersebut.
Sementara itu, istri korban tampak syok dan belum bisa memberikan pernyataan.
(TribunManado.co.id/Nie/Ren)
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
| 8 Saksi Diperiksa Terkait Tambang Ilegal di Ratatotok Mitra, WNA China Yang Lin Ditahan Polda Sulut |
|
|---|
| Dulu Pernah Diproses Hukum dan Divonis Bebas, WNA China Diduga Kelola Tambang Ilegal Kini Ditahan |
|
|---|
| WNA China yang Diduga Kelola Tambang Ilegal Alason Ratatotok Ditahan Polda Sulawesi Utara |
|
|---|
| Pasca Aksi Penembakan, Polda Sulawesi Utara Masih Berjaga di Tambang Emas Ratatotok Mitra |
|
|---|
| Polisi Usut Kericuhan di Tambang Ilegal Ratatotok Mitra, Pengamat Hukum Minta Proses Transparan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/7-Fakta-Kericuhan-di-Tambang-Ratatotok-Mitra-Sosok-Korban-Dugaan-Pelaku-hingga-Warga-Mengamuk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.