Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan di Sangihe

Kesaksian Seorang Saksi Temukan Ibu dan Anak Tewas di Sangihe Sulawesi Utara, Korban Belum ke Kantin

Kesaksian seorang saksi temukan korban ibu dan anak tewas di Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut).

Tribun Manado
Kesaksian Seorang Saksi Temukan Ibu dan Anak Tewas di Sangihe Sulawesi Utara, Korban Belum ke Kantin 

Saksi kemudian mendatangi rumah korban, mendobrak pintu kamar, dan menemukan korban bersama anaknya dalam kondisi tidak bernyawa.

Ia menyebut sekitar pukul 07.15 Wita saksi melapor ke Polsek Tabukan Tengah.

Pukul 09.00 Wita pihak Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Abdul Kholik bersama tim Reskrim dan Tim Inafis Polres Kepulauan Sangihe, langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diduga pelaku menggunakan senjata tajam dalam aksinya.

Hal ini terlihat dari luka di bagian belakang kepala anak korban dan luka di tangan kanan Korban.

Pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah awal, seperti mengamankan TKP, menyusun laporan resmi, dan mengumpulkan informasi terkait keberadaan pelaku.

Hingga kini, Polsek Tabukan Tengah dan personel Polres Kepulauan Sangihe masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku.

"Pelaku akan segera dibawa ke Sangihe melalui pelabuhan Manado untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut,” ujarnya.

Abdul Kholik mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan informasi yang relevan kepada pihak berwenang jika mengetahui hal-hal mencurigakan terkait peristiwa ini.

Kronologi pembunuhan ibu dan anak

Mohammad Fikran Makadolang (23), pelaku pembunuhan seorang perempuan dan balita di Kampung Tariang, Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe, ditangkap Tim Resmob Polda Sulut berkolaborasi dengan Polres Sangihe

Dia tega menghabisi pacarnya bernama Kireina Samada dan seorang balita usia 4 tahun. 

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Michael Thamsil menjelaskan kronologi kejadian berawal saat pelaku memarahi korban lewat pesan mesengger, karena pelaku merasa cemburu terhadap korban yang disebut telah menjalin hubungan cinta dengan lelaki lain.

Pelaku mengambil sebilah parang jenis pando tanpa sarung yang berada di dapur rumahnya. 

Setelah itu pelaku menuju rumah korban menggunakan motor miliknya dengan membawa sebilah parang tanpa sarung dan meletakan parang tersebut di atas stir motor.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved