Opini
Ingat Tokoh GMIM, Albertus Zacharias Roentoerambi Wenas
GMIM merayakan 90 tahun bersinode pada Senin (30/9/2024). Tantangan GMIM kini serba kompleks.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Toh, Wenas berhasil membawa GMIM melewati semua itu dan ini menjadikan organisasi tersebut besar hingga kini.
Dikutip dari berbagai sumber, saat pendudukan Jepang, gereja di Minahasa alami masa - masa sulit.
Banyak gereja ditutup. Di bawah Wenas, Gereja di Minahasa membina hubungan dengan Jepang sebagai wujud penghormatan kepada penguasa namun tetap kukuh dalam doktrin.
Suatu kali, Jepang meminta agar Manado menyelenggarakan penghormatan terhadap tentara Jepang yang gugur dalam perang.
Jawaban Wenas sungguh heroik.
"Kita telah berbicara banyak tentang Asia Baru, Orde Baru, Kehidupan Baru, menghubungkan semua itu dengan perang.
Tetapi sebagai orang Kristen kita harus mengingat bumi baru dan langit baru yang dilihat oleh Yohanes di Patmos, Sebagai orang Kristen kita harus mengingat peringatan Kristus di Golgota, tanah pengampunan dosa, tanah keselamatan seluruh dunia. Itulah yang membawa kita ke dunia baru.”
Karakter ini membuat Wenas disegani.
Dengan sikap cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, Wenas berhasil membuka gereja - gereja yang sudah ditutup oleh Jepang sembari mengatasi keuangan gereja yang kala itu morat marit karena putus hubungan dengan Belanda.
Pergolakan Permesta merupakan masa paling gelap dalam sejarah Minahasa.
Penghancuran terjadi dan dimana mana terdengar rapat tangis.
Di tengah krisis inilah, GMIM di bawah Wenas tampil sebagai mercusuar kasih Allah yang menuntun kapal kapal selamat dari gelombang dunia.
GMIM berdiri di tengah seperti Kristus yang disalibkan dan memandang dengan welas asih meski penuh kesakitan pada dua kekuatan yang tengah berseteru, menyerukan agar keduanya berdamai
Ia berkomunikasi intens dengan Permesta dan pemerintah pusat agar kedua belah pihak menghentikan peperangan.
Dengar saja seruannya di radio Permesta. Lantang.
"Tinggalkanlah dan hentikanlah jalan kekerasan, melalui pemboman, perang saudara, antar kita dengan kita. hentikanlah pemuntahan peluru dan granat pada kota Manado dan kota-kota yang lain, yang telah menewaskan orang-orang yang tidak bersalah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.