Opini
Adu Kuat Calon Gubernur Sulawesi Utara
Baso Affandi menilai, Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara kali ini kurang lebih sama seperti Pilpres kemarin.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Penulis: Baso Affandi (Warga Kota Manado, Sulawesi Utara)
Fluktuasi pergerakan tingkat elektabilitas pasangan calon Gubernur masih sangat dinamis.
Beberapa tahapan sudah dilalui, meski masa kampanye belum angkat bendera start.
Masih segar dalam ingatan bagaimana Pemilihan Presiden yang diikuti oleh 3 (tiga) kontestan pasangan calon.
Sebelumnya penulis pernah membuat goresan bagaimana Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara rasanya seperti Pemilihan Presiden. (https://manado.tribunnews.com/2024/05/23/pilgub-rasa-pilpres).
Inipun menjadi kenyataan dimana pilgub kali ini punya kemiripan dengan pilpres.
Di antaranya, diikuti oleh 3 pasangan calon, berada pada wilayah kontestasi yang heterogen, penguasa wilayah (gubernur) berasal dari partai tertentu dan sudah pasti berpihak ke salahsatu pasangan calon.
Kesamaan dengan Pilpres ini membuat kontestasi Pilgub Sulut akan menjadi lebih seru dari pilgub sebelumnya, sebut saja Gubernur Olly Dondokambey masih menjabat sampai hari pencoblosan tiba, terang-terangan ataupun dengan cara gerilya, masyarakat kebanyakan pasti akan menyimpulkan bahwa Olly Dondokambey akan mendukung pasangan calon yang diusung partainya (PDI-Perjuangan)- https://www.antaranews.com/berita/4187943/gubernur-olly-dorong-steven-kandouw-di-pilkada-sulut) , dan sudah pasti kompettitor lainnya sudah meyiapkan Gerakan antisipasi jika kekuasaan dimanfaatkan oleh Olly yang notabene adalah ketua partai setingkat provinsi. Bagaimapun juga jabatan Gubernur yang melekat pada pribadi Olly Dondokambey akan sulit dipisahkan dengan posisinya sebagai ketua parpol.
Selanjutnya membuatnya mirip dengan Pilpres karena pilgub yang diikuti oleh 3 (tiga) pasangan calon, tentunya membuat persaingan perebutan suara akan menjadi seru, apalagi ketiganya merasa kuat, katakanlah paslon yang diusung Gerindra begitu percaya diri, meski berbagai issu dang kritikan selalu datang menerjang, namun paslon tersebut semakin percaya diri dan merasa bisa memenangkan kontestasi karena direkomendasikan langsung oleh Presiden terpilih (Prabowo Subianto) sebagai ketua Umum Partai Gerindra. https://www.rri.co.id/manado/pilkada-2024/818085/prabowo-restui-ysk-maju-pilgub-sulut
Lalu bagaimana dengan paslon yang diusung Demokrat ? Tentunya paslon satu ini juga berkeyakinan full bisa memenangkan pilgub, di mana setiap gerakan yang ia lakukan selalu membuat reaksi tim sukses kompetitornya, maklum saja kaau Lembaga survey selalu menempatkannya diposisi puncak, (https://manado.antaranews.com/berita/226386/publis-terbaru-ls-indikator-elly-lasut-teratas-cagub-sulut resikonya menjadi pemenang survey itu pasti akan jadi common enemy (musuh Bersama), namun itulah realitas politik hari ini.
Ketiga paslon yang sudah melakukan prosesi pendaftaran di KPU Sulut ini memastikan langkahnya dan segera bekerja merangkul tokoh yang bisa jadi vote getter serta mendatangi langsung calon pemilih agar bisa mendapatkan tempat khusus dihati pemilihnya.
Semuanya percaya diri, semuanya optimis dan semuanya yakin menang.
Ketiga paslon ini adalah putra terbaik Sulawesi Utara yang tentunya siap membawa Sulawesi Utara lebih baik lagi dari pendahulunya.
Penulis sengaja tak menuliskan nama paslon melainkan hanya memberi gambaran partai politik pengusung, mengingat masih memungkinkannya terjadi perubahan sebelum penetapan dan pengundian nomor urut.
Substansi yang kemudian dimunculkan bahwa fluktuasi naik turunnya elektabilitas tentunya akan sinergi dengan seberapa besar jaringan yang dibuat dan seberapa intens tatap muka dilakukan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.