Sejarah
Sosok Louis Lepine, Tokoh yang Pertama Cetuskan Ide Pelat Nomor dan SIM, Dijuluki Penguasa Jalanan
Saat mencetuska ide pemberlakuan pelat nomor dan SIM, Louis Lepine adalah pegawai negeri sipil tertinggi di departemen kepolisian Seine di Paris.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Prancis dicatat sejarah sebagai negara pertama yang memperkenalkan pelat nomor kendaraan dan pemberlakuan Surat Izin Mengemudi bagi par pengendara bermotor.
Peraturan ini ditetapkan pertama kali di Paris pada tanggal 14 Agustus tahun 1893 oleh Kepolisian Paris.
Lantas siapakah sosok orang yang pertama kali mencetuskan ide pemberlakuan pelat nomor dan SIM ini?
Dia adalah Louis Jean-Baptiste Lepine atau sering disebut Louis Lepine.
Saat mencetuska ide pemberlakuan pelat nomor dan SIM, Louis Lepine adalah pegawai negeri sipil tertinggi di departemen kepolisian Seine di Paris.
Louis dikenal sebagai seorang pengacara, politikus dan admistrator Prancis.
Ia pernah memangku jabatan Gubernur Jenderal Aljazair dan dua kali menjabat sebagai Kepala Kepolisian Paris tahun 1893 hingga 1897, dan kembali menjabat tahun 1899 hingga 1913.
Jasanya di dunia hukum dan kepolisian sangat besar.
Selain pemberlakuan SIM dan pelat nomor yang kemudian ditiru semua negara, ia juga mengembangkan metode pelatihan forensik modern dalam proses penyidikan.
Profil Louis Lepine
Louis Lepine lahir di Kota Lyon, Prancis, pada 6 Agustus 1864.
Ia meimba ilmu hukum di tiga kota, yakni Lyon, Paris serta Heidelberg.
Saat peranng Prancis-Prusia meletus pata tahun 1870 hingga 1871, ia masuk Angkatan Darat dan bertugas dengan sangat baik sebagai Sersan Nayor di Belfort di wilayah Alsace.
Kala itu unitnya dikepung dan digempur habis-habisan oleh Prusia (sekarang Jerman)
Louis Lepine bertahan hingga perang berakhir.
Atas keberaniannya itu, Louis Lepine dianugerai penghargaan Medali Militer oleh Pemerintah Prancis.
Usai dari dinas militer, Louis Lepine memutuskan untuk berkarier sebagai pengacara dan administrator publik.
Jasa Louis Lepine di Kepolisian
Singkat cerita, Louis Lepine kemudian menjadi Kepala Polisi Paris pada tahun 1893 saat Prancis dilanda gejolak politik.
Kepala Polisi sebelumnya, tidak berhasil meredakan kerusuhan mahasiswa yang masif terjadi di Kota Paris pada waktu itu sehingga membuat pemerintah harus menerjunkan tentara dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban.
Prancis terancam dengan adanya gelombang pemberontakan.
Setelah Louis Lepine menjabat sebagai Kepala Polisi Paris ia memberlakukan taktik pengendalian masa yang inovatif sehingga berhasil meredam kekacauan.
Louis Lepine juga menjadi tokoh yang berhasil memodernisasi kepolisian Prancis.
Ia melakukan reformasi besar-besaran di tubuh kepolisian yang sebelumnya penuh dengan korupsi dan ketidaksiplinan.
Usahanya ini tidak hanya membuahkan hasil, namun membuat dirinya dikenang sebagai peletak dasar Kepolisian Prancis modern.
Pada masa jabatannyalah, sidik jari ditetapkan sebagai bagian dari metode identifikasi.
Ia juga merombak cara perekrutan anggota polisi dan menerapkan peraturan ketat.
Selain itu, ia juga menerapkan ilmu krimonologi ke dalam kepolisian dan memberlakukan pemeriksaan psikologi bagi pelaku kriminal.
Inovasi lain yang diperkenalkannya yakni, memperkenalkan tongkat putih untuk mengatur lalu lintas dan mendirikan brigade perahu sungai dan unit sepeda polisi bersenjata.
Ia memasang serangkaian 500 kotak peringatan telepon untuk memperingatkan masyarakat dan pemadam kebakaran tentang kebakaran.
Dan ia memulai reorganisasi pergerakan lalu lintas di Paris dengan memperkenalkan sistem satu arah dan bundaran.
Pada September 1897 Louis Lepine ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal Aljazair menggantikan Jules Cambon.
Jabatan tersebut tak lama diembannya.
Setahun kemudian ia kembali dipanggil ke Paris di saat terjadinya Peristiwa Dreyfus yang berpotensi memicu pemberontakan besar.
Sekali lagi, sebagai polisi, Louis Lepine berhasil meredam ancaman besar di dalam negaranya.
Tak hanya itu, ia juga berhasil memecahkan sejumlah kasus kriminal besar. Oleh karena jasanya, ia mendapat banyak julukan. Di antaranya disebut Sang Penguasa Jalanan.
Pada tahun 1912, ia mendirikan sekolah pelatihan detektif yang didasarkan pada metode pelatihan forensik modern.
Kelak metodologinya ini dikagumi dan ditiru oleh berbagai negara.
Setahun setelahnya, 1913 Louis Lepine pensiun. Ia meninggal pada 9 November 1933 dalam usia 87 tahun di Kota Paris , Prancis.
Menerapkan pemberlakuan pelat nomor dan SIM
Louis Lepine juga dikenal dunia sebagai orang yang pertama kali mencetuskan ide pemberlakuan pelat nomor kendaraan bermotor dan Surat Izin Mengemudi bagi para pengemudi kendaraan bermotor.
Paraturan ini diterapkan pertama kali di Paris pada tanggal 14 Agustus 1893.
Di Paris pada zaman itu, SIM disebut "certficat de capacité de conduit d'un véhicule à moteur" atau Sertifikat kapasitas untuk mengemudikan kendaraan bermotor.
Selain itu mereka juga harsu mematuhi batas kecepatan 20km per jam di jalan perdesaan dan 12km per jam di area perkotaan.
Selain peraturan tersebut, polisi juga mewajibkan pengemudi untuk mengidentifikasi mobil mereka.
Pemilik kendaraan diharuskan memasang pelat nomor pada mobil mereka.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Referensi:
Kisah AH Nasution, Pahlawan Nasional Indonesia, Konseptor Perang Gerilya yang Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Amir Syarifuddin, Pejuang Tiga Zaman: Kolonial, Jepang, dan Revolusi RI |
![]() |
---|
Kisah di Balik Nama Es Teler: Dari Celetukan Mahasiswa UI hingga Legenda Metropole |
![]() |
---|
3 Agustus dalam Sejarah: Mantan Presiden Soeharto Jadi Tersangka Korupsi Rp 600 Triliun |
![]() |
---|
Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.