Sejarah
Sejarah dan Profil KH Ahmad Dahlan, Pahlawan Nasional, Sosok Pembaharu Islam, Pendiri Muhammadiyah
Muhammad Darwis adalah anak keempat dari tujuh bersaudara dan termasuk keturunan dari Maulana Malik Ibrahim.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Istri beliau ini kemudian dikenal dengan nama Nyai Ahmad Dahlan, seorang pahlawan nasional dan pendiri Aisyiyah, organisasi perempuan pertama di Indonesia.
Dari pernikahan ini, beliau dikaruniai enam orang anak, yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, dan Siti Zaharah.
Mendirikan Muhammadiyah
Beliau melihat kondisi umat Islam di tanah air yang masih banyak terpengaruh oleh adat-istiadat, kepercayaan, dan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang murni.
Beliau merasa perlu melakukan perubahan dan pembaruan dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan kesejahteraan umat.
Beliau mulai mengajarkan dan menyebarkan pemahaman Islam yang bersih dari bid'ah, khurafat, dan takhayul kepada masyarakat.
Pada 1912, Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta.
Muhammadiyah menjadi jawaban terhadap keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan yang merupakan dampak lanjut penindasan sistem Tanam Paksa 1245-1337 H/1830-1919 M.
Tantangan zaman yang demikian dijawab oleh K.H. Ahmad Dahlan dengan gerakan reformasi sistem dakwah agama, pendidikan, serta sosial.
Melalui Muhammadiyah, ia membangun sekolah, panti asuhan yatim piatu, serta organisasi lain sebagai jalan penolong kesengsaraan umat.
Muhammadiyah kemudian berkembang menjadi salah satu organisasi Islam terbesar dan berpengaruh di Indonesia dan dunia.
Mengajarkan metode hisab
Salah satu metode yang diajarkan oleh Ahmad Dahlan dalam mempelajari Islam adalah metode hisab.
Metode hisab adalah metode perhitungan matematis untuk menentukan arah kiblat, waktu shalat, awal bulan hijriyah, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan ibadah.
Metode hisab ini berbeda dengan metode rukyat yang mengandalkan pengamatan mata telanjang terhadap bulan dan matahari.
Ahmad Dahlan mengajarkan metode hisab ini kepada para santri dan pengikutnya sebagai salah satu cara untuk memperkuat akal dan ilmu pengetahuan dalam beragama.
Pahlawan Nasional
Meskipun predikatnya sebagai ormas keagamaan, sejak awal, Muhammadiyah sangat fokus terhadap pendidikan pribumi.
Kisah Amir Syarifuddin, Pejuang Tiga Zaman: Kolonial, Jepang, dan Revolusi RI |
![]() |
---|
Kisah di Balik Nama Es Teler: Dari Celetukan Mahasiswa UI hingga Legenda Metropole |
![]() |
---|
3 Agustus dalam Sejarah: Mantan Presiden Soeharto Jadi Tersangka Korupsi Rp 600 Triliun |
![]() |
---|
Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov |
![]() |
---|
Menengok Manado Abad 16: Lahirnya Borgo hingga Kisah Raja Posumah dan Damopolii Dibaptis Magelhaes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.