Sejarah
Sejarah dan Profil KH Ahmad Dahlan, Pahlawan Nasional, Sosok Pembaharu Islam, Pendiri Muhammadiyah
Muhammad Darwis adalah anak keempat dari tujuh bersaudara dan termasuk keturunan dari Maulana Malik Ibrahim.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Berbekal ilmu dan pengatahuan yang didapatnya selama tujuh tahun belajar di Mekkah, Muhammad Darwis, kembali ke tanah kelahirannya, Kauman, Yogyakarta dengan misi memurnikan kembali ajaran Islam di kalangan bumi putera.
Kelak pria kelahiran 1 Agustus 1868, di Kauman, Kesultanan Yogyakarta ini dikenal sebagai Kyai Haji Ahmad Dahlan, seorang pahlawan nasional dan sosok pembaharu Islam di Indonesia, pendiri salah satu organisasi Islam terbesar di Nusantara, Muhammadiyah.
Organisasi yang bertumbuh sebagai organisasi reformisme yang kegiatannya lebih mengutamakan pengamalan dan pendidikan.
Setelah 111 tahun didirikan, Muhammadiyah kini telah banyak membangun ribuan sekolah dan universitas, ratusan rumah sakit dan klinik.
Lantas seperti apa sejarah dan profil KH Ahmad Dahlan? Simak ulasan berikut:
Masa muda
Muhammad Darwis adalah anak keempat dari tujuh bersaudara dan termasuk keturunan dari Maulana Malik Ibrahim, salah satu Walisongo yang menjadi pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.
Ayahnya, KH Abu Bakar, adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta.
Ibu beliau, Siti Aminah, adalah putri dari penghulu Kesultanan Yogyakarta.
Beliau juga memiliki hubungan kekerabatan dengan beberapa tokoh ulama dan pejabat di Yogyakarta
Ketika memasuki usia 15 tahun, Ahmad Dahlan pergi melaksanakan ibadah haji dan tinggal selama lima tahun di Mekkah.
Pada lima tahun tersebut, Ahmad Dahlan pun mulai berinteraksi dengan para pemikir pembaharu dalam agama Islam, seperti Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Al Afghani, hingga Ibnu Taimiyah.
Seusai pulang dari Mekkah pada 1888, ia kemudian mengganti namanya menjadi Ahmad Dahlan.
Ketika kembali ke Mekkah tahun 1903, Ahmad Dahlan pun memiliki kesempatan untuk berguru kepada Syekh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri Nahdlatul Ulama, yaitu KH Hasyim Asyari.
Dua tahun kemudian, Ahmad Dahlan pulang.
Ia menikah dengan Siti Walidah yang merupakan sepupunya sendiri.
Kisah Supriyadi, Menhan & Panglima Tentara RI Pertama yang Tak Pernah Muncul, Pejuang PETA di Blitar |
![]() |
---|
Sejarah Hari Lahir TNI 5 Oktober 1945: Berawal dari Badan Keamanan Rakyat yang Dibentuk PPKI |
![]() |
---|
Kisah Samurai Legendaris Inspirasi Karakter Rurouni Kenshin, Disingkirkan Pemerintah yang Ia Bela |
![]() |
---|
Perdebatan Jumlah Korban Jiwa Tragedi Kemanusiaan Pasca-G30S 1965 |
![]() |
---|
Soe Hok Gie tentang Tahanan Politik Setelah G30S: Kita Tak Lebih Baik dari Pemerintah Hindia Belanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.