Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timur Tengah

Tiga Fase Agresi Militer Israel di Gaza Palestina dan Taktik Pintar Hamas Hadapi Perang Panjang

Dhaifallah Duboubi mencatat kalau pasukan Pendudukan Israel mengincar Rafah, Rute Philadelphia, dan poros Salah al-Din.

Editor: Rizali Posumah
khaberni/HO
Petempur Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas. Operasi darat tentara Israel di Rafah direspons dengan perlawanan sengit Brigade Al Qassam dan faksi milisi lain perlawanan Palestina. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Menurut analis dan ahli strategi militer Dhaifallah Duboubi, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membagi agresi militer mereka di Gaza Palestina dalam tiga fase.

Ia menyebut, fase pertama adalah invasi ke Utara Gaza, khususnya di Beit Lahia dan Beit Hanoun

Setelah itu dilanjutkan ke fase kedua yang berfokus pada penarikan diri dari kota-kota besar untuk melakukan operasi lebih lanjut,.

"Ini secara efektif mengubah daerah-daerah tersebut menjadi “zona penyangga”," terang Dhaifallah Duboubi.

Dhaifallah Duboubi menyampaikan analisisnya ini saat berbicara di acara "News at Seven" di RNTV.

Ia juga mencatat kalau pasukan Pendudukan Israel mengincar Rafah, Rute Philadelphia, dan poros Salah al-Din sejak awal agresi tetapi meninggalkan Rafah untuk tahap terakhir.

Ini berarti, IDF saat sudah menjalankan fase ketiga mereka dalam agresi militer di Gaza.

Dia menjelaskan kalau Pasukan Israel bertujuan untuk melakukan operasi dua tahap, yang awalnya memaksa pengungsian warga dari Rafah.

Dampak operasi itu, sekitar 1,2 juta orang mengungsi dari Rafah dalam waktu tiga minggu.

"Operasi di Rafah dibagi menjadi tiga tahap, dan tahap ketiga diperkirakan merupakan upaya jangka panjang yang dilakukan pasukan Pendudukan Israel," menurut Duboubi.

Duboubi menggambarkan peralihan perlawanan dari "pertahanan pasif ke pertahanan aktif."

Dinyatakan, pertahanan aktif yang dimaksud adalah manuver tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, yang tidak sekadar menunggu namun kini melakukan penyergapan dengan lebih dulu memancing pasukan Israel ke lokasi dan area yang sudah disiapkan.

Taktik Qassam Pintar Adaptasi Perang Panjang

Pakar militer dan ahli strategis dari Yordania, Nidal Abu Zaid memberikan analisisnya terkait perkembangan situasi dan pertempuran di Gaza dan wilayah pendudukan utara Israel di perbatasan Lebanon.

Dilansir Khaberni, Abu Zaid menyebut, meski tentara Israel (IDF) memiliki keunggulan dalam hal intelijen teknis, teknologi, dan pengintaian tingkat lanjut, namun milisi Brigade Al Qassam, sayap perlawanan Hamas, mampu mengimbanginya dengan mengubah topografi operasi penyerangan dan penyergapan. 

Abu Zaid menjelaskan, IDF menerapkan konsep “pemadaman api,” yang digunakan secara luas oleh tentara Israel selama perang Gaza.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved