Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timur Tengah

Suara Rakyat Israel yang Mendesak Benjamin Netanyahu Mundur Semakin Kencang Terdengar

Para keluarga sandera rutin mengadakan konferensi pers setiap minggu di dekat Kementerian Pertahanan di kawasan Kirya, Tel Aviv pusat.

Editor: Rizali Posumah
EMMANUEL DUNAND / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

"Saya berada di sini karena saya takut akan masa depan cucu saya. Tidak akan ada masa depan bagi mereka jika kita tidak keluar dan menyingkirkan pemerintah yang mengerikan ini," kata seorang kontraktor, Shai Erel (66). 

"Semua tikus ada di Knesset. Saya tidak akan membiarkan satu pun dari mereka menjadi penjaga taman kanak-kanak," lanjutnya.

Organisasi protes anti-pemerintah Hofshi Israel memperkirakan lebih dari 150.000 orang menghadiri unjuk rasa tersebut dan menyebutnya sebagai yang terbesar sejak perang Israel di Gaza. 

Beberapa demonstran berbaring di tanah yang dilumuri cat merah, memprotes apa yang mereka katakan sebagai matinya demokrasi di negara itu di bawah kepemimpinan Netanyahu.

Dalam sebuah pidato di hadapan kerumunan massa, mantan kepala badan keamanan domestik Israel Shin Bet, Yuval Diskin, mengutuk Netanyahu sebagai perdana menteri terburuk di Israel. 

Banyak yang merasa frustrasi dengan koalisi sayap kanan negara itu, yang mencakup Menteri Keamanan Itamar Ben-Gvir dan para ultranasionalis sayap kanan lainnya, yang menuduhnya telah memperpanjang perang di Gaza dan membahayakan keamanan negara dan para tawanan.

Para Ahli Peringatkan Israel Sebelum Serang Lebanon: Hizbullah Punya Ratusan Ribu Roket dan Rudal

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved