Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips Kesehatan

5 Jenis Rempah Ini Bisa Lelehkan Lemak Tubuh dan Membantu dalam Menurunkan Berat Badan

Lima rempah ini bisa membantu menurunkan berat badan. Sebut saja cabai, kunyit, kayu manis, jahe dan lada hitam.

Tribun Manado
Simak daftar 5 jenis rempah yang bisa membantu menurunkan berat badan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini lima rempah yang bisa membantu menurunkan berat badan.

Tak hanya untuk tambahan rasa pada makanan, ternyata rempah memiliki khasiat lainnya.

Yakni membantu dalam proses menurunkan berat badan.

Sebut saja cabai, kunyit, kayu manis, jahe dan lada hitam.

Sejumlah rempah dikenal kaya antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi.

Selain itu, rempah juga berperan dalam membantu proses metabolisme.

Sehingga membantu dalam melelehkan lemak tubuh dengan meningkatkan laju metabolisme, mengurangi peradangan, dan membantu mengendalikan nafsu makan.

Simak daftar lima rempah yang bisa membantu menurunkan berat badan, dikutip dari Kompas.com.

1. Cabe rawit

Cabai rawit mengandung capsaicin, yang dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan jumlah panas yang dihasilkan tubuh.

Sehingga menghasilkan lebih banyak kalori yang terbakar per hari.

Cabai dapat dibuat sambal, ditaburkan pada daging, ditambahkan ke sup, atau digunakan dalam bumbu untuk memberikan rasa pedas.

2. Kunyit

Kunyit mengandung kurkumin yang dipercaya memiliki sifat anti inflamasi dan dapat mempengaruhi lemak tubuh.

Dapat ditambahkan ke kari, hidangan nasi, dan sup, atau bahkan dicampur menjadi smoothie untuk meningkatkan kesehatan.

3. Kayu manis

Bumbu ini dapat membantu mengatur kadar gula darah, yang pada akhirnya dapat mengurangi nafsu makan dan membantu kita makan lebih sedikit.

Kayu manis serbaguna dan dapat ditambahkan ke oatmeal, kopi, atau makanan panggang untuk menambah rasa dan manfaat kesehatan.

4. Jahe

Jahe dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan memiliki sifat termogenik yang dapat meningkatkan metabolisme.

Kita bisa menambahkan jahe segar atau bubuk ke dalam tumisan, smoothie, atau teh.

5. Lada hitam

Lada hitam mengandung piperin yang dapat menghambat pembentukan sel lemak baru.

Sangat mudah untuk ditambahkan ke hampir semua hidangan, meningkatkan rasa sekaligus membantu menghilangkan lemak.

Risiko Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

Menurut banyak ahli, kehilangan 0,45–0,9 kg per minggu adalah angka yang sehat dan aman.

Penurunan berat badan lebih dari itu dianggap terlalu cepat dan dapat membuat kita berisiko mengalami banyak masalah kesehatan, seperti kehilangan otot, kekurangan nutrisi, dan penurunan metabolisme.

Cara paling umum yang banyak dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan cepat adalah dengan banyak berolahraga serta mengikuti “diet ketat” atau diet sangat rendah kalori, yaitu mengonsumsi kurang dari 800 kalori per hari.

Namun, jika kita baru memulai program diet atau olahraga, berat badan mungkin turun lebih dari 0,9 kg di minggu pertama. Untuk periode awal ini, penurunan berat badan yang cepat adalah hal yang normal.

Berat badan yang turun selama waktu ini biasa disebut “berat air”. Ini terjadi ketika kita mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh sehingga tubuh mulai menggunakan simpanan energinya, yang dikenal sebagai glikogen.

Glikogen dalam tubuh terikat dengan air, jadi saat tubuh membakar glikogen untuk bahan bakar, tubuh juga melepaskan air tersebut.

Inilah sebabnya mengapa tubuh mungkin mengalami penurunan berat badan yang cepat selama minggu pertama diet.

Setelah tubuh menghabiskan simpanan glikogennya, penurunan berat badan akan stabil pada 0,45–0,9 kg per minggu.

Meskipun kita kadang tergoda untuk mencoba menurunkan berat badan dengan cepat, hal ini biasanya tidak disarankan para ahli.

Diet yang mendorong penurunan berat badan dengan cepat seringkali sangat rendah kalori dan nutrisi.

Kondisi ini dapat menempatkan kita pada banyak masalah kesehatan, terutama jika kita mengikuti diet penurunan berat badan secara cepat selama berminggu-minggu.

Berikut beberapa risiko penurunan berat badan terlalu cepat.

1. Kehilangan otot

Menurunkan berat badan tidak selalu sama dengan menghilangkan lemak. Meskipun diet sangat rendah kalori dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat, sebagian besar penurunan berat badan mungkin berasal dari otot dan air.

Dalam sebuah studi, peneliti meminta 25 orang menjalani diet sangat rendah kalori sebanyak 500 kalori per hari selama 5 minggu.

Peneliti juga meminta 22 orang untuk menjalani diet rendah kalori sebanyak 1.250 kalori per hari selama 12 minggu.

Setelah penelitian, para ahli menemukan bahwa kedua kelompok mengalami penurunan berat badan dalam jumlah yang sama.

Namun, orang yang mengikuti diet sangat rendah kalori kehilangan otot enam kali lebih banyak dibandingkan orang yang mengikuti diet rendah kalori.

2. Memperlambat metabolisme

Menurunkan berat badan terlalu cepat dapat memperlambat metabolisme tubuh. Metabolisme menentukan berapa banyak kalori yang dibakar setiap hari. Metabolisme yang lebih lambat berarti membakar lebih sedikit kalori per hari.

Beberapa penelitian menemukan, menurunkan berat badan dengan cepat dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori dapat menyebabkan tubuh membakar hingga 23 persen lebih sedikit kalori per hari.

Dua penyebab metabolisme turun saat diet sangat rendah kalori adalah hilangnya otot dan penurunan hormon yang mengatur metabolisme, seperti hormon tiroid.

3. Menyebabkan kekurangan nutrisi

Jika tubuh tidak mengonsumsi cukup kalori secara teratur, kita mungkin berisiko mengalami kekurangan nutrisi.

Hal ini karena sulitnya mengonsumsi cukup nutrisi penting seperti zat besi, folat, dan vitamin B12 pada diet rendah kalori.

4. Menyebabkan batu empedu

Batu empedu adalah potongan bahan mengeras yang terbentuk di dalam kantong empedu. Ini bisa menjadi efek samping yang menyakitkan dari penurunan berat badan terlalu cepat.

Biasanya, kantong empedu mengeluarkan cairan pencernaan untuk memecah makanan berlemak sehingga dapat dicerna.

Jika kita tidak makan banyak, maka kantong empedu tidak perlu mengeluarkan cairan pencernaan.

Batu empedu dapat terbentuk ketika zat-zat di dalam cairan pencernaan tertahan beberapa saat dan memiliki waktu untuk bergabung bersama.

Batu empedu bisa tersangkut di dalam lubang kandung empedu dan menyebabkan serangan batu empedu. Hal ini dapat mengakibatkan rasa sakit yang parah dan gangguan pencernaan.

Melihat risiko penurunan berat badan yang terlalu cepat, penting untuk diketahui bahwa diet terbaik adalah diet yang bisa kita patuhi.

Hasil yang cepat memang menyenangkan untuk sementara waktu, namun kepuasan instan bukanlah hal terbaik dalam hal penurunan berat badan.

Lakukan penurunan berat badan secara perlahan sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan tetap sehat di masa mendatang. (*)

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rempah-rempah Ini Bisa Membantu Melelehkan Lemak Tubuh" dan "Benarkah Menurunkan Berat Badan Terlalu Cepat Bahaya untuk Kesehatan?"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved