Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tomohon Sulawesi Utara

Begini Tata Cara Makan Suster di Biara Karmel Santa Theresia OCD Tomohon Sulawesi Utara

Tata cara makan para suster di Biara Karmel St Theresia OCD, Tomohon Sulawesi Utara, Sabtu (4/5/2024).

Petrick/Tribun Manado
Santa Miriam OCD menjelaskan tata cara makan para Biarawati di Biara Karmel Santa Theresia OCD, Kota Tomohon, Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Begini tata cara makan para suster di Biara Karmel St Theresia OCD, Tomohon Sulawesi Utara, Sabtu (4/5/2024).

Prosesi makan ini tidak hanya sekadar proses untuk memenuhi kebutuhan fisik.

Ini juga merupakan bagian penting dari kehidupan rohani dan komunal para suster.

Hal itu di sampaikan Suster Miriam Uge OCD dengan sangat ramah kepada Tribun Manado, Sabtu 4/5/2024.

Setiap hari saat jam makan tiba, para suster langsung menuju ke Refter atau ruang makan di biara tersebut.

Di sana, ada meja makan yang telah disiapkan sebelumnya, lengkap dengan alat makan yang tersusun rapi di atasnya.

Kemudian di bagian atas peralatan makan ditutup dengan sehelai kain putih.

Sebelum makan, semua suster berkumpul di sekitar meja makan untuk berdoa bersama.

Setelah doa selesai, kain putih tersebut dibuka dan pasangkan pada bagian dada.

"Kami pasang pakai jarum pentul untuk menahan kain itu, setelah itu baru kami menikmati makanan yang sudah disediakan," ungkap Sr Miriam OCD dengan penuh kerendahan hati.

Ia mengatakan sudah ada satu suster yang mengatur untuk menyiapkan makanan mereka.

Selama proses makan berlangsung, salah satu suster akan menuju ke mimbar untuk membacakan bacaan rohani.

Biasanya, bacaan rohani dibuka dengan kalimat sakral "Atas Nama Tuhan Kita Yesus Kristus, Amin".

Kemudian suster tersebut membacakan bacaan rohani seperti jejak Kristus dan bacaan lainnya.

Itu membawa para suster pada suatu refleksi spiritual yang mendalam.

Sebagai bagian dari prosesi makan bersama ini, Priorin atau Kepala Biara, dan wakilnya duduk di kursi depan.

Memberikan arahan, dan memimpin dalam prosesi makan tersebut.

"Setelah itu nanti akan ada arahan dari Priorin untuk berhenti membaca bacaan rohani, lalu suster itu kembali ke tempatnya dan makan bersama-sama," jelas Sr Miriam.

Meskipun prosesi makan ini terlihat sederhana, namun setiap langkah dan kata yang diucapkan sarat dengan makna dan simbolisme yang dalam bagi para suster.

Baginya ini bukan sekadar makan bersama, tetapi juga merupakan momen komunal yang menguatkan ikatan spiritual di antara mereka, serta sebagai wujud pengabdian mereka kepada Tuhan. (Pet)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved