Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tomohon Sulawesi Utara

Cerita Perjalanan Suster Theresia, Biarawati Termuda di Biara Karmel Tomohon Sulawesi Utara

Di tengah kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan godaan dunia modern, ada orang-orang yang memilih jalan yang berbeda

|
Petrick/Tribun Manado
Sr. Theresia (24), suster termuda di Biara Karmel, Santa Theresia OCD Kanak-kanak Yesus di Kota Tomohon, Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di tengah kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan godaan dunia modern, ada orang-orang yang memilih jalan yang berbeda.

Sr Theresia (24), suster termuda di Biara Karmel, Santa Theresia OCD Kanak-kanak Yesus di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, adalah salah satunya.

Dalam sebuah wawancara eksklusif lewat podcast mobile bersama Tribun Manado, Sr. Theresia berbagi kisahnya tentang panggilan rohani dan perjalanannya yang menakjubkan menuju kehidupan sebagai seorang Biarawati, Sabtu (4/5/2024).

Kisah Sr. Theresia bukanlah cerita biasa. Sejak kecil, dia telah merasakan dorongan batin untuk mengabdikan hidupnya untuk Tuhan.

Meskipun awalnya memiliki impian menjadi atlet voli, panggilan rohani yang kuat membawanya memilih jalur kehidupan yang berbeda.

"Awalnya saya bercita-cita menjadi atlet voli karena waktu SMA saya suka ikut kegiatan olahraga.

"namun panggilan rohani saya semakin kuat seiring bertambahnya usia," ungkap Sr. Theresia.

Dengan dukungan dari keluarga, terutama dari ayahnya yang sangat mendukungnya, Sr. Theresia memutuskan untuk melamar di Biara Karmel setelah beberapa pengalaman hidup yang membentuk dirinya.

"Ketika saya masuk ke sini, saya tertarik karena berbeda dengan tempat lain,"

"Di sini, ruang lingkup sangat terbatas, dan kebersamaan sangat kuat meskipun perbedaan usia. Saya sangat menikmati setiap momen di sini," ungkapnya.

Saat ini, Sr. Theresia sedang menjalani tahap pembinaan ketiga (Novis) di Biara Karmel.

"Saya percaya bahwa Tuhan selalu menyertai saya dalam setiap langkah," katanya penuh keyakinan.

Sr. Theresia adalah anak sulung dari tiga bersaudara, dengan dua adik laki-laki.

Meskipun awalnya ibunya menolak keputusannya untuk menjadi seorang suster, ayahnya sangat mendukungnya dalam menjalani panggilannya.

"Saya bersyukur memiliki dukungan dari keluarga, terutama dari ayah saya. Itu membuat saya semakin yakin bahwa saya berada di jalan yang benar," tutur Sr. Theresia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved