Dinkes Sangihe Catat Awal 2024 Ada 98 Kasus DBD, Dua Cara Ini Jadi Solusinya

TRIBUNMANADO.CO.ID, Sangihe – Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Sangihe mencatat, di tiga bulan awal tahun 2024 ini Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kepulauan Sangihe ada 98 kasus.

Angka ini tentu meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya yang hanya ada 120 kasus mulai Januari hingga Desember 2023.

Menyikapi hal ini, Dinkesda Sangihe terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk gerakan 3M Plus dan melakukan upaya fogging di tiap desa atau kelurahan sejak awal tahun 2024.

Baca juga: 63 Kasus DBD di Boltim Sulawesi Utara, Berikut Rincian Data Lengkap Lokasi

"Kami terus mengimbau kepada Pemerintah Kecamatan, Desa dan Kelurahan serta Puskesmas yang ada di Sangihe, untuk diteruskan kepada masyarakat, berupa gerakan 3M plus dan gerakan 1 rumah 1 juru pantau jentik," kata Kepala Dinkesda Sangihe Handry Pasandaran saat dikonfirmasi wartawan.

Sampai saat ini lanjut Handry, terus dilakukan abatisasi yakni penaburan abate untuk membunuh jentik nyamuk serta fogging atau pengasapan di dua kelurahan dan lima desa.

“Sudah ada dua kelurahan yang dilakukan abatisasi dan fogging yakni Kelurahan Dumuhung seputaran polres dan Kelurahan Lesa, serta ada lima desa yaitu Dagho, Lapango, Petta, Kalekube dan Tariang lama," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Noortje A Kaemba mengatakan, menjelang akhir bulan Maret ini sudah ada penurunan jumlah kasus DBD karena upaya yang dilakukan Dinkesda di lapangan. 

"Terbukti sampai dengan saat ini penderita atau pasien DBD yang dirawat di Rumah Sakit Liun Kendage Tahuna sudah berkurang tinggal satu orang," singkat Kaemba.(Nel)