Puasa Berkualitas Menuju Derajat Takwa

Upaya yang perlu kita galakkan dalam ibadah puasa ialah bagaimana agar puasa tidak termasuk puasa yang hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga. Maka dari itu, tidak ada jalan lain selain membuat puasa kita menjadi berkualitas di mata Allah SWT.

Ada beberapa langkah yang bisa kita tempuh untuk menjadikan puasa kita berkualitas dan mampu mengantarkan kita kepada derajat takwa yang dijanjikan Allah SWT. Antara lain;

Pertama, Menjadikan Puasa Senantiasa Bersanding dengan Al-Qur’an

Kita ketahui Bersama bahwasanya bulan Ramadhan adalah bulan di mana Allah SWT menurunkan al-Qur’an. Maka sebagai manusia yang beriman dan berakal, tentunya kita dapat memahami bahwasanya ada perlakuan khusus yang seyogyanya kita lakukan untuk al-Qur’an di bulan Ramadhan.

Membaca Al-Qur’an mungkin sudah lumrah dan menjadi kebiasaan kita bahkan di luar bulan Ramadhan. Akan tetapi yang masih sangat jarang kita lakukan adalah bagaimana tindak lanjut setelah membaca al-Qur’an. Ini yang harus kita pahami, agar puasa kita menjadi lebih berkualiatas, maka jangan berhenti pada sebatas membaca al-Qur’an. Setelah membaca, hendaknya kita berusaha memahami makna yang terkandung dalam al-Qur’an. Setalah itu bagaimana kita berusaha mengamalkan apa yang telah kita pahami dari membaca dan memahami al-Qur’an. Ketika kita telah sampai pada tahap pengamalan yang nyata dari pembacaan kita terhadap al-Qur’an, maka di sinilah letak kualitas itu berada.

Kedua, Menjadikan Puasa Bermanfaat Bagi Banyak Orang

Bagi Sebagian kita yang memiliki kapasitas dan pengetahuan agama yang memadai, hendaknya momen puasa ini juga dijadikan sebagai momen untuk menyebarkan dan mengajarkan ilmu seluas-luasnya. Dengan acara pengajian menjelang berbuka puasa misalnya.

Begitupula bagi kita yang merasa masih awam dalam ilmu agama, maka marilah kita berbondong-bondong menghadiri pengajian-pengajian agama yang begitu banyak diselenggarakan di bulan Ramadhan seperti ini. Dengan demikian kualitas puasa kita akan semakian bertambah.

Ketiga, Menjadikan Puasa Sebagai Kekuatan bukan Kelemahan

Akhir-akhir ini kita banyak mendengar dan melihat fenomena generasi muda yang menjadikan puasa sebagai alas an untuk bermalas-malasan di rumah. Ketika ada ajakan untuk melakukan kegiatan positif di bulan Ramadhan, justru menadikan puasanya sebagai alibi.

Sejatinya puasa itu menguatkan, bukan membuat kita justru menjadi lemah. Kualitas puasa akan kita dapatkan ketika memaknai puasa sebagai momen untuk memperbanyak aktivitas-aktivitas positif. Menjadikan puasa lebih produktif dan tentunya bermakna. Ketika puasa telah menjadikan kita lebih bersemangat untuk berbuat kebaikan, maka di sinilah letak kulitas puasa itu. Puasa yang akan mengantarkan kita pada derajat orang yang bertkwa.

Bersama Meraih Takwa

Allah SWT telah jelas memberikan petunjuk bahwa tujuan dari puasa kita adalah ketakwaan. Ketakwaan yang juga ditempatkan oleh Allah sebagai satu-satunya derajat yang membedakan kita sebagai hamba di hadapan Allah SWT. Pilihan itu ada dihadapan kita, menjalani puasa dengan kesungguhan, ataukah membiarkan bulan Ramadhan berlalu begitu saja tanpa kita jalani dengan ibadah yang berkualitas.

Akhirnya, menjalani puasa dengan penuh kesungguhan dan penuh makna harus menjadi tekad kita bersama.

Karena inilah satu-satunya jalan untuk menghindari puasa yang sia-sia. Puasa yang dikatakan oleh nabi Muhammad SAW sebagai puasa yang hanya memperoleh lapar dan dahaga.

Maka tentunya harapan kita adalah ketika nanti di akhir bulan suci Ramadhan, Allah SWT telah menasbihkan dan menetapkan kita sebagai hambanya yang bertakwa. Ketika derajat takwa telah kita dapatkan, ketika Allah SWT telah ridha denga napa yang kita usahakan, maka itulah sejatinya puncak kenikmatan bagi seorang hamba.

Wallahu a’lam bi showab.

(*)