Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Sosok Panji Gumilang, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun yang Diduga Terlibat Pencucian Uang

Bareskrim Polri telah mengambil dan menyita beberapa aset dari tersangka Abdussalam Panji Gumilang dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang.

Editor: Indry Panigoro
Kolase TribunManado.co.id Foto Tribunnews.com
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang 

Sosok Panji Gumilang

Panji Gumilang memiliki nama dan gelar Prof. Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, MP.

Panji lahir di Gresik, Jawa Timur 30 Juli 1946 silam.

Ia diketahui merupakan pemilk Pondok Pesantren Al-Zaytun yang didirikan pada 13 Agustus 1996. 

Sebelum membangun ponpes tersebut Panji Gumilang mendirikan Yayasan Pesantren Indonesia

Soal pendidikan, Panji diketahui menempuh Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 4 (1966) dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Diketahui, Panji Gumilang aktif menjadi Petugas Rabithoh 'Alam Islami yang ditugaskan di Majlis Ulama Islam Malaysia Sabah bahagian Da'wah tahun 1982-1989.

Di tahun yang sama Panji Gumilang dipercaya menjadi Presiden Perhimpunan Keluarga Besar Indonesia Sabah Malaysia (PERKISA).

Lalu, Panji Gumilang kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Ciputat dengan mengambil Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab.

Panji Gumilang pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidyatullah sejal 2006, selama dua periode.

Syekh Panji Gumilang dianggap berjasa melakukan perubahan dalam transformasi kependidikan di Indonesia, yaitu mewujudkan ide baru dalam sebuah paradigma baru pendidikan Islam melalui Al-Zaytun.

Kontroversi Panji Gumilang

Pria 76 tahun itu belakangan karena ucapan kontroversial bahkan dituduh mengajarkan aliran sesat.

Mengutip dari Tribun Wiki, Panji Gumilang kerap dikaitkan dengan gerakan Darul Islam / NII KW9 yang diketahui dipimpin oleh Abu Toto.

Diduga nama Abu Toto adalah nama alias Panji Gumilang.

Dalam jurnal terbitan UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra menerangkan Panji Gumilang menimbulkan keheranan di kalangan masyarakat Muslim.

Pasalnya, ia mendirikan pesantren yang spektakuler.

Panji Gumilang lalu dituduh oleh kalangan muslim tertentu, telah menyebarkan ajaran menyimpang di pesantren yang didirikannya tersebut.

Namun, investigasi Badan Penelitian Departemen Agama RI menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada penyimpangan dari ajaran Islam di dalam Pesantren Al-Zaytun.

Baik dalam segi akidah maupun praktik keagamaan.

Selain itu Panji Gumilang  bikin publik dengan aliran dana sehingga bisa memimpin Ponpes Al-Zaytun yang luasnya sekitar 1.200 hektar.

Ia disebut menerima aliran dana dari gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

Namun hingga kini tuduhan tersebut tak pernah terbukti.

Mantan Pangkostrad Kivlan Zen bahkan heran jika ada tuduhan NII kepada Panji Gumilang.

Ia sangat dekat dengan Panji Gumilang dan menyebut jika pimpinan Ponpes Al-Zaytun itu sangat Pancasilais.

Eks pengurus ponpes bongkar kelakuan Panji Gumilang

Di sisi lain mantan santri Al-Zaytun meyakini jika aliran dana ke Panji Gumilang atau Ponpes Al-Zaytun berasal dari sedekah warga.

Setiap Ponpes Al-Zaytun membuat acara nilai sedekah yang masuk bisa mencapai miliaran rupiah.

Sampai berita ini diterbitkan belum diketahui rinci aliran dana ke Panji Gumilang dan Ponpes Al-Zaytun.

Eks pengurus Pondok Pesantrean Al-Zaytun sekaligus pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan membongkar keborokan Ponpes dan sang pemimpin, Panji Gumilang.

Ken menjelaskan, Panji Gumilang berkaitan erat dengan organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII).

Ia bahkan membeberkan vivi misi NII mendirikan negara Islam yakni melanjutkan perjuangan DI TII Kartosuwiryo.

Hal itu ia sampaikan seusai kegiatan silaturahmi kebangsaan di Ponpes Hidayatuttholibiin di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Minggu (18/6/2023).

Dikutip dari TribunCirebon.com, Ken menjelaskan, Panji Gumilang sangat dekat dengan tokoh NII dan dianggap cerdas karena lulusan Gontor.

Ken membongkar, di balik kemegahan Ponpes Al Zaytun, ada tujuan gerakan bawah tanah untuk mendirikan negara Islam dengan modus memanfaatkan isu agama sebagai tameng.

"Orang yang mau belajar dimanfaatkan Panji Gumilang, UUD, ujung-ujungnya duit. Boleh mencuri, merampok, menghalalkan segala cara. Novel 'Tuhan Ijinkan Aku Jadi pelacur' itu NII. Jadi merampok orang kafir itu nggak apa kata mereka," ujarnya.

Ponpes Al Zaytun juga melakukan penyelewengan rukun Islam dan mengkafirkan orang di luar negara islam.

Bahkan ada haji sendiri bagi pengikut Pondok Pesantrean Al Zaytun.

Tiap 1 Muharam seluruh jemaah yang ada di Indonesia yang bergabung dalam kelompok NII itu berkumpul di sana.

Mereka melakukan thawaf bukan keliling Kabah, tapi keliling Al Zaytun 1200 Ha pakai mobil.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit/TeddyMalaka)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved