Tribun Manado Travel
Ini Dua Rumah Kopi di Manado yang Ditahbiskan Sebagai DPRD Tingkat Tiga
Warga Manado dari beragam latar belakang menyatu di rumah kopi ini, seperti para pejabat Pemkot Manado hingga anggota DPRD Manado.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Mereka datang murni karena kopi.
"Ada yang jauh-jauh kemari dan penasaran ditaruh apa sih kopi ini," ujarnya.
Ivan adalah pria yang menyenangkan. Ia ramah dan gaul. Ngomong apapun dengannya semua nyambung.
Inilah kekuatan kedua rumah kopi itu.
"Saya memang punya konsep murni rumah kopi. Yang saya jual adalah kopi dan suasana khas rumah kopi.
Di sini orang boleh bicara apa saja, main catur atau bercengkrama, yang belum dikenal jadi teman, inilah kekuatan rumah kopi yang saya jual," kata dia.
Dia senang karena rumah kopinya turut menyemai satu hal yang jadi perekat warga Manado yang terdiri dari suku dan agama yang berbeda, yaitu kerukunan.
2 Jalan Roda Manado

Di Kota Manado, Sulawesi Utara, terdapat sebuah jalan yang dinamai sebagai Jl Roda. Oleh warga Manado, lebih sering disingkat dengan sebutan Jarod.
Di tempat ini, Anda bisa melepaskan penat sembari menikmati alunan musik live yang hadir setiap Rabu dan Sabtu. Selain itu, Anda juga bisa menikmati aneka jajajan khas Manado yang dijajakan di sepanjang Jarod.
Jika waktunya musik live, pengunjung disilakan menyumbangkan lagu di tempat ini. Siapa saja bisa menyanyi. Jenis lagu apapun akan dilayani.
Jalan Roda kerap disebut DPRD tingkat tiga karena banyaknya pembicaraan politik disana.
Bahkan Presiden Jokowi dan dua anaknya yang kini jadi politisi yakni Gibran dan Kaesang pernah mampir disana.
Sejarah jalan ini terlepas dari masa penjajahan Belanda atau jauh sebelum tercetusnya Perang Dunia I dan II.
Kala itu, Manado masih bernama Wenang. Nama ini disematkan oleh warga Minahasa yang tinggal di pedalaman Minahasa kala itu.
Kala itu, warga Minahasa sering datang ke Manado dengan mengendarai pedati yang ditarik oleh kuda.
Dalam bahasa lokal Manado, pedati disebut sebagai roda.
Pedati ini selain digunakan mengangkut manusia, juga digunakan untuk mengangkut kebutuhan pokok dari Minahasa ke Kota Manado.
Roda-roda itu datang dari desa-desa di Minahasa, baik dari arah Tomohon, Tonsea, Tanawangko, dan Wori.
Roda-roda ini berkumpul di salah satu sudut Kota Manado. Di tempat ini, mereka bertransaksi dengan warga Manado dari daerah lain.
Akhirnya lama kelamaan, warga menyebut ruas jalan ini dengan sebutan Jl Roda karena sebagai tempat berkumpulnya roda-roda dari Minahasa.
Lokasi ini berdekatan dengan pasar besar yang dinamakan Pasar Minahasa, yang sekarang oleh orang Manado disebut dengan istilah lokasi Shoping Centre.
Sejak zaman itu pulalah terbentuk bahasa percakapan yang kemudian dikenal dengan bahasa Melayu Manado, dengan dialeknya maupun arti katanya bercampur-baur yang berasal dari berbagai suku dan etnis.
Lagu Oh Ina Ni Keke, diciptakan karena terinspirasi oleh kondisi ketika itu. Di sekitar tahun 1950 di sudut Jarod ini terdapat sebuah penginapan milik orang Tionghoa bernama Penginapan Celebes.
Penginapan ini menjadi tempat menginap / bermalam dari para pedagang yang datang dari luar Kota Manado.
Ketika roda mulai digantikan perannya oleh mobil, sampai pada pertengahan abad XX, masih ada roda-roda dari pedalaman Minahasa yang diparkir di Jarod, tapi khusus mengangkut bambu untuk dijual.
Ketika Kota Manado mulai ramai dan padat dengan berbagai kendaraan bermotor, semua pedati dilarang memasuki pusat kota lagi.
Saat ini, sekalipun tidak lagi terlihat pedati di lokasi ini, namun nama Jarod tetap abadi dan transaksi warga di tempat ini tetap berjalan sebagaimana biasanya, bahkan berkembang seiring kemajuaan zaman dan dinamika masyarakat.
Tempat ini oleh Pemerintah Kota Manado telah direnovasi menjadi salah satu obyek wisata kuliner Kota Manado. (Art)
• Hadiri Natal Unsrat, Ini Pesan Sulawesi Utara Olly Dondokambey
Doa Bersama Tokoh Agama Awali Beroperasinya Objek Wisata MBW 2 di Malalayang Manado |
![]() |
---|
Kian Ramai, Kuliner Kota Tua Manado Dipasangi CCTV |
![]() |
---|
Kian Ramai, Ini Daftar Harga Kopi dan Makanan di Lokasi Kuliner Pecinan Kota Tua Manado |
![]() |
---|
Kisah Penjual Food Truck di Manado, Untung Besar Saat Malam Minggu, Hujan Jadi Musuh |
![]() |
---|
Tampilan Wah MBW 2 Manado, Lokasi Mirip Dermaga Wisata Hingga 4 Buah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.