Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Boltim Sulawesi Utara

Cerita Jalaludin Petani di Boltim Masih Pakai Batu Untuk Rontok Padi, Harap Dapat Bantauan Mesin

Sedangkan untuk proses mengunakan cara tradisional memakan waktu 2 hari untuk perontokan 30 karung

Penulis: Teguh Putra Mamonto | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/ Teguh Mamonto
perontokan padi menggunakan cara tradisional 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga beras di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sulawesi Utara tembus Rp14 ribu rupiah per kilogram. 

Hal ini menjadi keuntungan sendiri bagi para petani padi yang ada di Kabupaten Boltim

Juldin Gumalangit mengatakan bahwa puas dengan harga beras saat ini. 

Baca juga: Petani Padi di Desa Matani Amurang Minsel Sulawesi Utara Khawatir Gagal Panen Lantaran Kemarau

"Iya harganya sekarang lagi bagus, jadi kami jadi untung," Ucapnya

di balik harga yang tinggi ada proses yang panjang dilakukan oleh petani di Boltim

di mana Juldin masih menggunakan proses tradisional untuk panen padi

Meski saat ini teknologi pertanian sudah banyak berkembang.

"Saya masih menggunakan cara tradisional untuk melakukan perontokan buah padi," Ucapnya. 

Untuk prosesnya di mana pohon padi dibanting di batu agar buah padi bisa terpisah dari pohon. 

Sedangkan untuk proses mengunakan cara tradisional memakan waktu 2 hari untuk perontokan 30 karung. 

"Biasanya untuk 30 karung itu 2 hari lamanya, terus tenaganya juga harus extra," Ucap juldin

Sedangkan untuk menggunakan mesin rontok padi hanya memakan waktu sedikit. 

"Kalo pake mesin biasanya cuma 3 jam, jadi lebih cepat prosesnya," Ungkapnya

Junaidi berharap agar pemerintah lewat dinas pertanian bisa memberikan bantuan mesin rontok padi kepada para petani

"Hadapannya semoga ada bantuan mesin rontok, biar cepat juga prosesnya," Ucapnya

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved