Pahlawan Nasional Sulut
Kisah Perjuangan Bataha Santigo, Pahlawan Nasional Asal Sangihe Sulut, Mati di Tiang Gantungan VOC
Daftar pejuang asal Sulawesi Utara yang menjadi Pahlawan Nasional segera bertambah.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Daftar pejuang asal Sulawesi Utara yang menjadi Pahlawan Nasional segera bertambah.
Bataha Santiago, pejuang asal Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara masuk daftar Pahlawan Nasional tahun 2023.
Santiago masuk dalam enam Pahlawan Nasional tahun ini.
Pemberian gelar direncanakan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Bataha Santiago adalah Raja Manganitu, Sangihe di abad 17. Ia naik tahta menggantikan ayahnya Tompoliu pada tahun 1670.
Santiago memerintah tahun 1670-1675. Ilmu pengetahuan yang diperoleh di St Thomas University Manila menjadi modal besar baginya untuk membangun kerajaan.
Melawan VOC
Santiago membujuk Raja Tabukan Don Fransisco Yuda l, Raja Kendahe Buisang, Raja Tahuna Marthin Tatandangnusa untuk bersama-sama mempertahankan Kepulauan Sangihe agar tidak dikuasai VOC Belanda.
Apalagi ia sudah melihat bahwa Kerajaan Siau sudah beberapa kali diserang oleh VOC Belanda.
Inisiatif Santiago yang baik ini tidak mendapat sambutan positif dari ketiga raja tersebut entah apa alasannya.
Penolakan itu itu tidak mengendorkan jiwa perjuangannya.
Ia tetap pada pendiriannya untuk mempertahankan Kerajaan
Manganitu bahkan Kepulauan Sangihe Talaud agar tidak dimasuki VOC Belanda.
Bagi rakyat dan pembantu-pembantunya Santiago selalu menyampaikan ungkapannya Nusa Kumbahang Katumpaeng yang artinya kepulauan ini atau tanah air ini jangan sampai dirampok atau dimasuki musuh.
Tahun 1675 VOC Belanda bersama kaki tangannya Sultan Sibori dari Ternate datang ke Pulau Sangihe untuk menghukum Santiago.
Santiago tidak tinggal diam dan melakukan perlawanan. Sebelumnya ia sudah mempersiapkan pasukannya dengan senjata sederhana apa adanya.
Penandatanganan kontrak atau Palakat Panjang (Lange Contract) ditolak mentah-mentah.
Apapun yang terjadi Santiago ingin tetap merdeka dan tidak mau dijajah.
Akhirnya perangpun pecah tak terelakkan Iagi dan terjadi selama 4 (empat) bulan.
Taktik mengalahkan musuh telah dilakukan oleh VOC Belanda lewat meja perundingan dan adu domba pun dilaksanakan.
Santiago dapat dibujuk untuk duduk bersama di meja perundingan tetapi itu hanya cara akal - akalan saja.
Santiago ditangkap dan digiring ke Tahuna. Di sana ia masih ditanyai apakah mau menandatangani kontrak.
Santiago tetap menolak. Iaakhirnya dibawa ke suatu tempat bernama Bungalawang untuk menjalani
hukuman mati.
Santiago digantung dan kepalanya dipancung. Kesetiaan atas kemerdekaan dibayar lunas dengan darah mengalir di Bumi pertiwi tercinta.
Memberdayakan masyarakat Selama memimpin Kerajaan Manganitu, Santiago memberdayakan rakyat dengan menerapkan berbagai hal seperti :
1. Menggiatkan penanaman cengkih, pala dan kelapa.
2. Melakukan pekerjaan secara gotong-royong seperti mendirikan rumah, membuka kebun, menanam padi ladang, dll.
3. Melakukan pekerjaan secara arisan yang dikenal dengan istilah Palose, yakni nembantu pekerjaan secara bergilir seperti memintal tali ijuk, memetik padi, mencukur kelapa untuk dijadikan minyak, dimana bahan-bahan tersebut dijual ke Ternate.
Butir kedua dan ketiga di atas dikenal dengan istilah Santiago, yakni “Banala Pesasumbalaeng” artinya semua pekerjaan harus dikerjakan bersama-sama.
4. Mempertahankan/mengembangkan adat dan budaya. Pada saat menanam padi di ladang dan mencukur kelapa diiringi lagu — lagu daerah seperti "Sasambo dan " Kakalumpang".
Setelah selesai membuka kebun, menuai padi, mendirikan rumah, perkawinan adat, menyambut tahun baru dll selalu diadakan acara syukuran yang dimeriahkan dengan berbagai atraksi kesenian.
5. Mengajak masyarakat untuk tekun beribadah dan mengutamakan kesejahteraan rakyat.
(tribun manado/fernando Lumowa)
Baca juga: Daftar 10 Pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara: Sam Ratulangi hingga Arnold Mononutu, Ini Profilnya
Baca juga: Daftar Putra Sulawesi Utara yang Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional, Diantaranya Pendiri Kopassus
Baca berita lainnya di: Google News
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini
Raja Bataha Santiago Pahlawan Tertua di Sulawesi Utara, Diusulkan Hampir 30 Tahun |
![]() |
---|
Daftar Putra Sulawesi Utara yang Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional, Diantaranya Pendiri Kopassus |
![]() |
---|
Biodata Bataha Santiago, Pejuang Asal Sangihe Sulut yang Segera Diterapkan sebagai Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Bataha Santiago Menyusul, ini Daftar Pahlawan Nasional Asal Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Sejarawan Sulut Ivan Kaunang: Bataha Santiago Berjuang dengan Gagah Berani Melawan VOC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.