Raja Bataha Santiago Pahlawan Tertua di Sulawesi Utara, Diusulkan Hampir 30 Tahun

TRIBUNMANADO.CO.ID – Setelah menanti sekian tahun, proses pengangkatan Don Sint Jugov Santiago, yang lebih dikenal sebagai Raja Bataha Santiago, akhirnya akan mencapai puncaknya pada 10 November 2023 mendatang.

Raja yang mati digantung oleh penjajah Belanda ini akan segera diangkat sebagai pahlawan nasional, sebuah pengakuan yang lama dinantikan oleh masyarakat di Nusa Utara.

Menggapi hal ini, Budayawan Alffian Wallukow merasa bangga karena setelah melewati proses yang panjang akhirnya Santiago bisa jadi Pahlawan Nasional.

"Bangga, itu kalimat pertama yang saya ucapkan, karena pengusulan untuk Bataha Santiago jadi pahlawan Nasional kira-kira sudah berlangsung selama 30 Tahun, Saya saja di Sangihe sudah 10 Tahun dan mengusulkan Bataha Santiago untuk dijadikan pahlawan Nasional," Katanya.

Salah satu budayan yang terlibat langsung dalam proses pengangkatan Santiago sebagai Pahlawan Nasional, Wallukow menjelaskan betapa panjangnya proses yang dilakukan.

"Pertama kali menulis tentang Santiago adalah Bapa Aldus Horohiung kira-kira Tahun 1990an tapi tulisanya tidak perna di publis, dan saya melalukan penggalian pada tahun 2003 sekalian menulis buku tentang santiago tapi tidak di publis dalam bentuk buku di publis dalam bentuk artikel di salah satu media koran 16 Desember 2003, dan itu merupakan proses dukungan terhadap perjuangan daerah untuk mengangkat santiago sebagai pahlawan Nasional," Katanya.

Wallukow yang juga merupakan pemilik dari Museum Sanggar Apapuhang menjelaskan, bahwa dari artikel tang ia publis menjadi dasar keingintahuan Anak Sekolah dan masyarakat tentang Santiago, karena sebelum tahun 2003 belum ada publisitas tentang Santiago di media masa.

"Kemudian dari tulisan saya tersebut adopsi-adopsi termasuk proses penemuan tahun Lahir Santiago saya juga yang menelusurinya di Manganitu itu yang di pakai sekarang ini," ungkap dia ketika di hubungi via Telepon, Selasa (7/11/2023).

Disentil terkait makam yang saat ini dibuat, menurutnya terlanjur keliru, karena sudah merusak model kubur yang sebenarnya.

"Akhirnya banyak yang berpikir bahwa Santiago itu pahlawan baru karena kuburanya dari keramik," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa banyak nama-nama yang berjuang di masa lalu untuk mengangkat Santiago justru tidak disebut-sebut di dunia sekarang.

"Seperti Camat Tiwa, Bupati Yudi Tindas mereka yang berjuang mengangkat Santiago di masa lalu," Kata Wallukow Pria berdarah Minahasa yang begitu peduli dengan Sejarah di Kepulauan Sangihe.

Ia berharap kedepan Kubur Santiago bisa di renovasi berdasarkan fakta-fakta kubur sebenarnya, karena kuburnya Santiago sama dengan kubur yang berada di samping Santiago Sapela, Santiago Bisa di Buatkan Monumen, dan namanya bisa di abadikan di nama Jalan atau nama Kantor, dan menetapkan Hari Santiago pada Kelender.

"Dan kebanggaan terbesar juga adalah Santiago merupakan Pahlawan tertua di Sulawesi Utara," kuncinya.(Nel)

Baca juga: Daftar Putra Sulawesi Utara yang Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional, Diantaranya Pendiri Kopassus

Baca juga: Biodata Bataha Santiago, Pejuang Asal Sangihe Sulut yang Segera Diterapkan sebagai Pahlawan Nasional

Baca berita lainnya di: Google News

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini