Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan di Subang

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mbak Rara Sang Pawang Hujan Sampai Datangi TKP

Dalam penerawangannya Rara juga menyebutkan bahwa Danu ada di TKP saat peristiwa terjadi namun yang mengeksekusi papahnya

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
kolase Tribun Manado/Tribunnews/Tribun Cirebon
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mbak Rara Sang Pawang Hujan Sampai Datangi TKP 

TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Fakta baru kasus Pembunuhan di Subang terungkap.

Kasus Pembunuhan ibu dan anak di subang ini memang baru terungkap setelah 2 tahun penyelidikan.

Terungkapnya kasus ini gegara pengakuan Danu.

Danu atau Muhammad Ramdanu adalah saksi kunci dari tewasnya Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini.

Danu yang awalnya cuma sebagai saksi, setelah pengakuan mengejutkannya sekarang, dirinya jadi tersangka.

Danu ternyata terlibat dalam pembunuhan di Subang ini.

Danu juga tak sendiri.

Ada Yosef dalang dibaliknya.

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mbak Rara Sang Pawang Hujan Sampai Datangi TKP
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mbak Rara Sang Pawang Hujan Sampai Datangi TKP (kolase Tribun Manado/Tribunnews/Tribun Cirebon)

Kini fakta paling baru dari kasus ini adalah munculnya sosok yang terkenal sebagai pawang hujan, Mak Rara di TKP kasus pembunuhan ibu dan anak.

Mbak Rara rupanya berziarah ke makam kedua korban, Kamis (19/10/2023).

Sosok pawang hujan yang bernama lengkap, Rara Istiati Wulandari ini juga terlihat melakukan ritual di depan rumah TKP di Ciseuti Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang tersebut.

Mulanya Mbak Rara yang dikenal sebagai pawang hujan saat di sirkuit Mandalika saat MotoGP Indonesia 2022 tersebut, datang ke TKP dan langsung melakukan ritual di halaman rumah  yang menjadi saksi bisu kekejaman para pelaku menghabisi nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dengan keji dan mayatnya disimpan di bagasi Mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 silam.

Dalam ritualnya, Mbak Rara tampak membakar dupa yang berjumlah ganjil.

Setelah melakukan ritual di TKP Rara langsung berziarah ke Tempat Pemakaman Umum Istuning, tempat Koban pembunuhan, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dimakamkan.

Mbak Rara mengaku tujuannya datang ke TKP dan bertemu keluarga korban yang utamanya adalah untuk silaturahmi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved