Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kopi Sianida

Cerita dr Djaja Surya Atmadja, Ahli Forensik yang Tegas Sebut Mirna Tewas Bukan Karena Sianida

Dokter sekaligus ahli forensik ini jadi sorotan lantaran dirinya meyakini Mirna Salihin bukan tewas karena sianida.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
Kasus kontroversial pembunuhan Mirna Salihin, yang dikenal dengan julukan 'Kopi Sianida,' kembali menjadi perbincangan setelah dirilisnya film dokumenter berjudul 'Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.' 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini profil dokter Djaja Surya Atmadja.

Baru-baru ini nama dokter Djaja Surya Atmadja menjadi sorotan.

Pasalnya Dokter sekaligus ahli forensik ini jadi sorotan lantaran dirinya meyakini Mirna Salihin bukan tewas karena sianida.

Seperti diketahui, kasus kontroversial pembunuhan Mirna Salihin, yang dikenal dengan julukan 'Kopi Sianida,' kembali menjadi perbincangan setelah dirilisnya film dokumenter berjudul 'Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.'

Baca juga: 5 Fakta Lain Kasus Kopi Sianida, Ayah Mirna Salihin Disebut Suap Pakar dan Masukkan Sesuatu ke Tas

Film dokumenter ini mengulas sejumlah tahapan dalam proses hukum yang terkait dengan kematian Mirna Salihin.

Kasus ini menarik perhatian luas karena dianggap memiliki banyak kejanggalan.

Salah satu permasalahan yang terungkap dalam film tersebut adalah penemuan sianida sebesar 0,2 mg/liter di dalam lambung Mirna Salihin.

Hal ini disampaikan oleh dr. Djaja Surya Atmaja saat menjadi bintang tamu di saluran YouTube dr. Richard Lee.

dr Djaja Surya Atmadja mengungkapkan bahwa penyebab kematian Mirna bukanlah sianida. ( tonton videonya di sini)

Menurut hasil pemeriksaan dari beberapa sampel organ Mirna, tidak ditemukan adanya sianida.

dr Djaja Surya Atmadja adalah dosen senior di Departemen Kedokteran Forensik dan Medico-legal, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Dikutip dari halaman Linkdn miliknya, sebagai Ahli Patologi Forensik, dr Djaja terlibat dalam berbagai investigasi kematian mediko-legal, termasuk investigasi pembunuhan serta kematian di tempat kerja dan kematian dalam lingkungan perawatan medis dan perawatan kesehatan.

Sebagai Penyelidik Forensik Klinis, ia juga terlibat dalam berbagai penyelidikan forensik klinis, termasuk masalah kriminal seperti kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan dan penelantaran anak, pemerkosaan dan penyerangan seksual, pembunuhan tidak disengaja, penyelidikan malpraktik, dan kasus asuransi.

Bahkan dia satu satunya ahli forensik yang handal di Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved