Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sangihe Sulawesi Utara

3 Bulan Krisis Listrik di Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, PLN Tak Kunjung Temukan Solusi

Beberapa kali DPRD Sangihe mengundang pihak PT PLN Tahuna untuk rapat dengar pendapat (RDP). Namun, permasalahan listrik di Sangihe tak kunjung usai.

Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/HO
Manager PLN UP3 Tahuna, Muhammad Taufik. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE – Kurang lebih sudah selama tiga bulan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, mengalami krisis listrik.

Hal itu menyebabkan pemadaman listrik tanpa mengenal waktu, kerusakan perangkat elektronik, pelayanan publik tidak maksimal, serta ancaman gangguan serius terhadap pelaksanaan pembelajaran dan ujian di sekolah yang berbasis online.

Bermottokan "Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik" justru tidak dirasakan masyarakat yang berada di perbatasan.

Beberapa kali DPRD Sangihe mengundang pihak PT PLN Tahuna untuk rapat dengar pendapat (RDP).

Namun, permasalahan listrik di Sangihe tak kunjung temui solusi.

Berbagai keluhan dilontarkan masyarakat melalui media sosial Facebook.

Bahkan beberapa waktu lalu masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sangihe Krisis Listrik melakukan demosntrasi di depan Kantor PLN UP3 Tahuna pada Jumat (29/9/2023) lalu.

Mereka menuntut PLN bertanggung jawab atas kerusakan perangkat elektronik, kompensasi pembayaran listrik selama masih tidak stabil, menjamin kestabilan listrik selama ANBK SD dan SMP, meninjau kembali kontrak dengan vendor mesin, dan menstabilkan listrik dalam kurun waktu satu minggu.

Menanggapi hal ini, Manager PLN UP3 Tahuna, Muhammad Taufik, mengatakan tetap menindaklanjuti dengan komitmen.

"Semoga di 30 November ini semua akan normal kembali," ungkap Taufik.

Baca juga: Kisah Pilu Vivi Hartati TKW di Kamboja, Disekap dan Dimintai Uang Tebusan, Terungkap Penyebabnya

Baca juga: 5 Animasi Karya Studio Ghibli yang Wajib Kamu Tonton Setidaknya Sekali Seumur Hidup!

Taufik mengaku pihaknya siap memperbaiki peralatan elektronik masyarakat yang rusak akibat pemadaman.

Tokoh muda Sangihe yang juga merupakan koordinator lapangan (Korlip) pada aksi damai Aliansi Rakyat Sangihe Krisis Listrik, Rendy Saselah, mengatakan pihaknya menolak perbaikan listrik tersebut pada 30 November 2023.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved