Korupsi PT Air Manado, Eks Dirut Ungkap Pembangunan Saluran dari WMD Belanda Rp 30 Miliar

"Bahkan ada pipa dari peninggalan Belanda yang masih dipakai pada tahun 2009," ucapnya.

Ia menuturkan selama PT Air Manado didirikan ada kurang lebih Rp 30 miliar yang dikucurkan untuk perbaikan saluran air dan pembangunan penampung air di Manado.

"Kerja sama dengan WMD Belanda ini menyelematkan PDAM Manado dari kebangkrutan. Karena sudah tak bisa bayar pajak maupun gaji dari karyawan pada tahun 2011," tegasnya.

Selain itu pada saat banjir bandang tahun 2014, WMD Belanda selalu aktif memberikan bantuan berupa tong-tong kepada warga Manado yang kesulitan air.

Sedangkan untuk kontribusi, ia mengatakan selama didirikan, PT Air Manado sudah memberikan kontribusi sebesar Rp 17 miliar ke Pemkot Manado.

Otniel juga mengomentari status dari terdakwa Joko Suroso dalam kerja sama tersebut.

Menurutnya terdakwa Joko Suroso tidak punya wewenang untuk mengambil keputusan.

Hal tersebut karena pimpinan dari WMD Belanda adalah Mr Karst.

"Setahu saya pak Joko hanya seorang translater saja," tegasnya.

Di akhir keterangannya, Otniel mengatakan ada audit dari BPKP Sulut terkait utang PDAM Manado ke WMD Belanda yang mencapai Rp 81 milyar.

"Hutang ini diakui semua pihak pada saat itu. Mulai dari Pemkot Manado sampai dengan PDAM," tegasnya.

Diketahui, kasus korupsi PT Air Manado tahun 2005 ini sudah ada tiga terpidana yang diberikan vonis Majelis Hakim.

Ketiganya adalah Jan Wawo mantan Badan Pengawas PDAM Manado, Hanny Roring mantan Dirut PDAM Manado, dan Ferro Taroreh mantan Ketua DPRD Manado tahun 2005.

Sedangkan terdakwa Joko Suroso yang merupakan perwakilan dari WMD Belanda masih sementara menjalani persidangan di PN Manado. (Nie)

• BREAKING NEWS: Penemuan Mayat Pria di Sungai Rap-Rap Airmadidi Minut Sulawesi Utara

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.