Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Terkait Rencana Nadiem Makarim, Mahasiswa Sulawesi Utara: Skripsi Bukan Penentu Tingkat Kompetensi

Mesias Rombon adalah salah satu mahasiswa Universitas Sam Ratulangi atau Unsrat Manado Sulawesi Utara.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Mesias Rombon
Mesias Rombon, salah satu mahasiswa Universitas Sam Ratulangi atau Unsrat Manado Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Mendikbudristek, Nadiem Makarim kembali membuat terobosan baru. 

Terobosan itu menyasar mahasiswa S-1, S-2, dan S-3.

Nadiem berencana menghapus skripsi bagi mahasiswa S-1/D4.

Rencana tersebut disambut gembira oleh mahasiswa. 

Termasuk Mesias Rombon, salah satu mahasiswa Universitas Sam Ratulangi atau Unsrat Manado Sulawesi Utara

Kata Mesias, jika aturan tak wajib skripsi ini diterapkan di Unsrat, menurutnya sangat baik. 

Karena ujian skripsi bukan penentu tingkat kemampuan mahasiswa terhadap keilmuannya. 

 "Tapi lebih apa yang ia buat selama kuliah seperti karya atau project yang lebih ke praktik langsung yang sesuai dengan peminatan yang diambil," ujar Mesias, Kamis (31/8/2023). 

Mahasiswa semester akhir ini mengungkapkan,  anturan baru tersebut sangat bagus. 

Selain meringankan mahasiswa, terobosan tersebut membuat kampus akan maju dan pendidikannya berintegritas. 

"Kenapa seperti itu, karena kesempatan untuk terjadinya pungli kepada mahasiswa sangat kecil," tuturnya. 

Dia berharap aturan ini secepatnya diterapkan di Unsrat dan Perguruan Tinggi lain. (Edi) 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved