Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Manado Travel

Asyiknya Habiskan Malam di Taman Kesatuan Bangsa Manado Sulawesi Utara

Di usia Manado ke 400, wajah TKB menjadi lokasi tempat tamasya keluarga atau tempat menjalin tali silaturahmi.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Malam di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado, Sulawesi Utara, Senin 17 Juli 2023. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID- Asyiknya menghabiskan malam di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado, Sulawesi Utara

Di usia Manado ke 400, wajah TKB menjadi lokasi tempat tamasya keluarga atau tempat menjalin tali silaturahmi.

Amatan tribunmanado.co.id, Minggu (16/7/2023) malam, TKB dipadati warga. Suasananya ramai. 

Ada pasangan muda mudi yang duduk di bangku tengah taman. 

Lainnya ada yang asyik jalan-jalan sambil berfoto di depan patung Dotu Lolong Lasut. 

Beberapa anak kecil berlari lari seputaran air mancur yang malam itu terlihat berwarna warni karena efek lampu.

Mini market samping TKB banyak pengunjungnya dan petugasnya tampak sibuk. 

Rumah kopi di pojok taman diisi sejumlah pria muda. Mereka merokok sambil ngopi.

Ada pula yang ngopi sambil otak atik laptop di meja.

Di atas rumah kopi itu ada video tron.

Cahaya putih memancar kuat dari sana.

Sesekali terdengarhimbauan pemerintah lewat video tron itu. 

Puncak keramaian ada di tenda membran.

Ada banyak orang duduk di sana.

Mereka menikmati warna yang berganti ganti disana.

Dari merah, biru, hijau, putih perak kemudian ungu. Lalu balik merah lagi. 

Di pinggir TKB, para penjual kacang rebus menjajakan dagangannya. 

"Wah suasana disini indah sekali," kata Junaedy seorang warga. 

Dia mengaku sering habiskan malam disana. 

Junaedy terpukau dengan permainan lampu di TKB.

"Kita duduk, lalu tiba tiba berwarna ungu, kemudian merah lantas sangat terang," katanya.

Senada dikatakan Maikel. Ungkap dia, TKB saat ini jauh dibanding yang lalu.

"Kini lebih berkelas, tinggal pilih, ngopi di rumah kopi, belanja di supermarket, jalan jalan atau duduk di tenda membran," kata dia.

Yang kurang, sebut dia, adalah atraksi. 

Ia mengusulkan agar ada atraksi budaya di TKB.

Tak terasa malam kian larut. Pengunjung sudah berkurang. Tapi tetap ramai. 

Esensinya tatap sama. Tempat nongkrong berkelas dan menjalin tapi silaturahmi. (Art) 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved