OPINI
Haji dan Pengkhidmatan
Ditulis Dosen IAIN Manado sekaligus pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Utara Dr Muhammad Tahir Alibe.
Oleh: Dr Muhammad Tahir Alibe
Dosen IAIN Manado - Pengurus MUI Sulawesi Utara
Ali Zainal Abidin pernah melakukan haji bersama dengan orang-orang yang tidak mengenalnya sama sekali.
Rombongan itu berhenti di Madinah beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanannya ke Makkah.
Dalam perjalanan antara Makkah dan Madinah rombongan itu berhenti di rumah teman lamanya.
Mereka berbincang-bincang banyak hal, sebagai teman yang lama tidak bertemu tentu pembicaraan mereka mengalir dengan begitu asyik.
Ketika sedang berbincang-bincang, si tuan rumah melihat Ali Zainal Abidin yang begitu rajin dan penuh khidmat melayani para kafilah haji dengan mengatur barang-barang mereka.
Tahukah engkau siapa "pelayan" itu?
Tidak. Dia ikut dalam rombongan kami, ketika di Madinah. Dia sangat bertaqwa dan shaleh. Dia melayani kami dan datang dengan sukarela untuk melayani kami semua.
"Seandainya kalian kenal, pasti kalian tidak akan membiarkannya berbuat demikian.
Siapa orang itu?
Dia adalah Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib yang dikenal sebagai Zainal Abidin.
Serta merta seluruh rombongan kafilah Haji berdiri ingin mencium tangannya, sebagai bentuk permohonan maaf mereka. mereka menyesal.
Apa Anda lakukan terhadap kami? Kami telah menghina dan merendahkan kehormatan Anda dan kami telah melakukan dosa besar."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.