Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kesehatan

Cegah Stunting pada Anak Sejak Masa Kehamilan, Berikut Penjelasannya

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membeber, stunting dimulai sejak awal kehidupan, terutama pada 1000 hari pertamanya.

|
Editor: Rizali Posumah
Humas Pemkot Banjarmasin via Kompas.com.
Ilustrasi stunting. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian banyak orang termasuk orang tua adalah stunting.

Sebab, stunting efeknya pada anak yang mengalaminya berlangsung hingga mereka dewasa. 

Untuk itu, penting bagi para orang tua mengetahui cara mencegah agar kondisi stunting ini tidak terjadi pada anak. 

Oleh karena itu, hal yang penting dilakukan adalah bagaimana mencegah agar kondisi ini tidak terjadi.

Jadi upaya untuk menekan risiko atau potensi stunting pada anak harus dilakukan sedini mungkin. 

Artinya, para orang tua sudah mulai memikirkan pencegahan stunting sejak janin.

Ini artinya pencegahan stunting sejak janin perlu dilakukan oleh orang tua.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membeber, stunting dimulai sejak awal kehidupan, terutama pada 1000 hari pertamanya.

Perlu diketahui, yang dimaksud dengan 1000 hari pertama kehidupan anak dimulai sejak konsepsi hingga usia dua tahun.

Lantas, langkah pencegahan stunting seperti apa yang bisa dilakukan selama kehamilan?

Sebagai cara pencegahan stunting sejak janin, ibu hamil diharapkan bisa menerapkan hal-hal berikut dalam kehidupan sehari-hari.

1. Memenuhi kebutuhan nutrisi

Mengutip situs Fakultas Kedokteran UGM, Dr. dr. Diah Rumekti Hediati, Sp.OG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM mengatakan, cara pencegahan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi.

"Selama hamil, pastikan bumil mengonsumsi cukup makronutrien, seperti karbohidrat, lemak, dan protein," ujarnya.

"Selain itu, bumil juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya vitamin dan mineral, yakni zat besi, kolin, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D," sambungnya.

Dalam hal mencukupi kebutuhan nutrisi, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis protein hewani seperti ikan, telur, daging, dan seafood.

Sumber nutrisi lain seperti kacang-kacangan, biji-bijian, serta aneka sayur dan buah juga tak kalah penting untuk dikonsumsi.

2. Minum vitamin prenatal

Selain mencukupi kebutuhan nutrisi, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi vitamin prenatal.

Hal ini dilakukan selain untuk menjaga kesehatan, juga sebagai cara memberikan nutrisi tambahan yang diperlukan janin.

3. Mengontrol berat badan

Mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan merupakan hal yang sangat wajar.

Akan tetapi, penambahan berat badannya harus dikontrol agar tidak melebihi batas.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan, bagi ibu yang mempunyai berat badan ideal sebelum hamil kenaikan yang dianjurkan 11,5-16 kilogram. Sedangkan jika sangat kurus sebelumnya, berat badan sebaiknya naik 13-18 kilogram.

4. Pemeriksaan kehamilan

Cara pencegahan stunting sejak janin yang terakhir adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan.

Dengan rutin kontrol kehamilan, apabila ibu mengalami kekurangan nutrisi dapat segera terdeteksi.

Begitu juga dengan perkembangan dan pertumbuhan bayi, yang dapat dilihat melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh ibu hamil sebagai upaya pencegahan stunting pada anak. (*)

Baca berita lainnya di: Google News

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini

SUMBER GRIDHEALTH

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved