Gunung Lokon Waspada
Pekerja Bangunan Tak Hiraukan Teguran Lurah, Tetap Bertahan di Kaki Gunung Lokon Tomohon Sulut
Beberapa pekerja bangunan di Kaki Gunung Lokon tak langsung berpindah saat diminta pemerintah untuk menjauh dari Gunung Lokon.
Waktu meletus pada 2001, sebagian wilayah Kota Manado yang berjarak sekitar 25 Km dari gunung itu, ditutupi hujan debu yang mengguyur disebabkan karena tiupan angin.
Material debu yang dikeluarkan dari kawah gunung api ini berbentuk lava pijar dan ketinggiannya diperkirakan mencapai 400 meter.
Letusan ini tidak sebesar letusan tahun 1991.
Menjelang malam Natal, warga Tomohon, Sulawesi Utara dikejutkan dengan datangnya hujan abu dan pasir akibat letusan Gunung Lokon. Letusan terjadi sekitar pukul 17.34 Wita, Senin (24/12/2012).
"Saya pikir bunyi apa, ternyata bunyi pasir halus yang jatuh di atas seng rumah," ujar Freddy Tangkawarouw, warga Kakaskasen III yang dihubungi Kompas.com.
Menurut Freddy hujan pasir tersebut berlangsung sekitar 10 menit. Banyak warga baru mengetahui ada hujan pasir karena sejak pagi Tomohon dan juga Manado hujan turun tiada henti.
"Suasana berkabut sejak pagi. Saya kaget sudah banyak debu ketika keluar rumah," ujar Stanley Warouw yang tinggal dekat Gunung Api Lokon.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Hoyke Makarawung yang dihubungi melalui telepon membenarkan Kota Tomohon dihujani debu dengan ukuran partikel yang lebih besar.
"Sekitar pukul 17.24 Wita Gunung Api Lokon kembali meletus," kata Hoyke.
Menurut Hoyke, pihaknya sementara memantau situasi dan tetap bersiaga mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan.
"Semoga tidak membawa dampak yang lebih parah, agar warga bisa merayakan natal sebagaimana mestinya," tambah Hoyke. (Tribun-Timur.com)
Dampak Meletusnya Gunung Lokon, Abu Vulkanik Sampai Manado
Gunung Api Lokon di Kota Tomohon meletus, Sabtu (29/8/2015) sekitar pukul 23.49 Wita. Erupsi kawah Tompaluan tersebut berdampak hingga ke beberapa wilayah di Manado yang dijatuhi abu vulkanis yang terbawa angin.
Tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter yang mengarah ke Utara hingga Timur Laut. "Abunya terbawa angin sehingga mencakup wilayah Manado hingga ke Minahasa Utara. Ini banyak abu di depan rumah, kami harus mencari masker," ujar Amanda, warga Winangun, Minggu (30/8/2015).
Letusan Lokon itu juga mengakibatkan tertundanya beberapa penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi Manado, karena landasan ikut terdampak debu vulkanis.
Setidaknya tiga penerbangan menuju ke Balikpapan, Surabaya dan Jakarta yang semestinya terbang pada pukul 06.00 Wita harus dijadwalkan ulang.
Pihak otoritas bandara terpaksa menunda keberangkatan tersebut menyusul kondisi landasan. Lewat pengeras suara petugas menyampaikan pengumuman, "Kami mohon maaf, sejumlah penerbangan harus tertunda karena landasan tertutup debu. Harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan kembali."
Belum ada laporan mengenai korban dari letusan Lokon dini hari tadi. Lokon yang merupakan salah satu gunung berapi di Sulawesi Utara merupakan gunung yang kerap erupsi. Terakhir Lokon erupsi pada Mei 2015. (TribunJambi.com)
Ikuti berita-berita terbaru Tribun Manado di: Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.