Viral Keluhan Karyawan Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed, Gaji Kecil Dipotong Lagi
Mereka yang mengadukan ke Kemenag Solo merupakan karyawan outsourcing yang direkrut oleh pihak ketiga.
"Kalau ada kejadian fatal siap bertanggung jawab. Kita belum di-backup BPJS. Termasuk high risk activity," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengeluhkan alat yang tidak sesuai standar.
Ia khawatir jika alat ini justru berdampak buruk ke para pekerja.
"Alat kita bukan untuk roof access. Full body lebih ke WAH (Working at Height). Buat access tower. Bukan untuk mainan tali. Alat ada 8, selama kita pakai 1 bulan 3 yang sudah reject. Itu nggak kita pakai lagi karena resiko tinggi," ungkapnya.
Pihak pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed sempat mengusulkan agar alat diganti dengan yang sesuai standar.
Namun usulan ini belum terealisasi.
"Pihak masjid minta Kaya Safety peruntukannya roof access. Ternyata astabil untuk WAH. Grade sudah beda banget," jelasnya.
Selain itu, karyawan lain yang juga tidak mau disebutkan namanya mengaku gajinya dipotong menjadi tidak sesuai Upah Minimum Kota (UMK) Solo.
"Ada yang nerima Rp 1,8 juta ada yang nerima Rp 1,7 juta. Ada yang Rp 1,6 juta ada yang Rp 1,5 juta," jelasnya.
Bahkan itu pun mereka harus membeli sendiri sepatu dengan cara mengangsur melalui pemotongan gaji.
"Sepatu dipotong 60 ribu tiap bulan," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com
Sopir Ambulans Tetap Dihajar Polisi Meski Sudah Teriak Medis, Relawan Datangi Mapolresta Solo |
![]() |
---|
Mengenal Wiji Thukul, Aktivis Sekaligus Penyair yang Hilang dan Tak Pernah Ditemukan |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Gadis 20 Tahun Tewas, Korban Tertabrak Bus |
![]() |
---|
Daftar Politisi Beken Gabung Partai Super Tbk: Dari Banteng Jadi Gajah, Ada Eks Wali Kota |
![]() |
---|
Kisah di Balik Nama Es Teler: Dari Celetukan Mahasiswa UI hingga Legenda Metropole |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.