Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kesehatan

Apakah Bisa Terkena Serangan Jantung Saat Tidur? Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya

Orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan sejumlah gejala, seperti nyeri dada, sakit di tubuh bagian atas, pusing, berkeringat, sesak napas

Istimewa/HO
Ilustrasi serangan jantung, Apakah Bisa Terkena Serangan Jantung Saat Tidur? Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apakah serangan jantung bisa terjadi saat kita tidur?

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau mengalami penyumbatan.

Penyumbatan umumnya terjadi karena penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri jantung.

Kondisi ini menyebabkan otot jantung tidak mendapatkan oksigen.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Gejala Samar Serangan Jantung Diam-diam dan Ciri-ciri Orang yang Berisiko

ilustrasi serangan jantung
ilustrasi serangan jantung (tribunnews)

Semakin lama aliran darah terganggu, semakin besar kemungkinan jantung mengalami kerusakan.

Akibatnya bahkan jantung akan berhenti berdetak dan mengakibatkan kematian.

Beberapa kondisi kesehatan, gaya hidup, serta usia dan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan sejumlah gejala, seperti nyeri dada, sakit di tubuh bagian atas, pusing, berkeringat, sesak napas, mual, hingga luar biasa cemas.

Serangan jantung bisa datang kapan saja.

Namun, bisakah serangan jantung menyerang saat kita tidur?

Serangan jantung saat tidur

Dilansir dari Indian Express, Direktur Kardiologi Intervensi Rumah Sakit Fortis di Bangalore, dr Keshava R membenarkan jika orang yang tidur bisa terkena serangan jantung.

“Ya, serangan jantung bisa terjadi saat tidur,” katanya.

Kondisi ini bahkan dialami sekitar 10 persen penderita gangguan jantung. Umumnya, serangan jantung saat tidur menyerang lansia, penderita diabetes, obesitas, hipertensi, dan orang dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau gangguan pernapasan saat tidur.

Kepala Urusan Medis dari ResMed cabang Asia Selatan dokter Sibasish Dey menjelaskan, orang yang tertidur akan merasa ototnya rileks, termasuk pada bagian leher dan tenggorokan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved