Sulawesi Utara
Lebaran Ketupat, Warga Kampung Jawa Tondano Jamu Tamu dari Berbagai Penjuru Sulawesi Utara
Katanya, semua warga Kampung Jawa menyiapkan jamuan untuk tamu. Tidak cuma keluarga tapi siapa saja.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alpen Martinus
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebagian umat Muslim di Sulawesi Utara merayakan Lebaran Ketupat, Sabtu (29/04/2023).
Masyarakat Jawa Tondano yang ada di Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tondano Barat, Minahasa menjaga tradisi ini.
Sejak pagi, Kampung Jawa sudah ramai. Warga membuka pintu rumah mereka untuk para tamu.
Baca juga: Lebaran Ketupat di Manado Sulawesi Utara, Mudatsir Suleman Senang Rayakan Dengan Seluruh Keluarga
Warga Kampung Jawa menjamu keluarga, kerabat keluarga, sanak saudara yang datang.
Tidak hanya dari Tondano dan sekitarnya. Tamu datang dari Manado, Minut, bahkan Bolmong juga ada.
Lebaran Ketupat jadi momen silaturahmi, bermaaf-maaf dan melepas rindu.
Iwan Nurhamidin, warga Kampung Jawa lingkungan VI mengungkapkan, Lebaran Ketupat digelar setiap tahun.
Baca juga: Perayaan Lebaran Ketupat di Kampung Jawa Tondano Minahasa Jadi Momentum Silahturahmi
"Setelah salat di masjid, kita membuka rumah, menerima tamu," kata Iwan kepada Tribunmanado.co.id, Sabtu sore di kediamannya.
Katanya, Lebaran Ketupat seperti Pengucapan Syukur yang dirayakan warga Nasrani.
Katanya, semua warga Kampung Jawa menyiapkan jamuan untuk tamu. Tidak cuma keluarga tapi siapa saja.
"Siapa pun yang datang, silahkan menikmati sajian," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Lebaran Ketupat, Warga Padati Kampung Jawa Tondano Minahasa
Jamuan itu berlangsung sehari penuh. Dari pagi hingga malam. "Ini bentuk rasa syukur setelah kita melewati Idul Fitri dan Puasa Syawal," katanya.
Dikatakan, warga Kampung Jawa merayakan Lebaran Ketupat secara meriah.
"Kalau Idul Fitri justru kampung sepi. Setelah Salat Ied, saling silaturahmi ke saudara-saudara, kembali ke rumah, istirahat," katanya sambil tersenyum.
Pantauan Tribunmanado.co.id, Kampung Jawa dipadati kendaraan pengunjung.
Kampung dari ujung ke ujung dipadati kendaraan. Ruas jalan utama, Jalan Kyai Modjo padat merayap.
Sepanjang jalan, kiri kanan, mobil dan motor terparkir. Di dalam lorong, pekarangan rumah tanpa kecuali.
Polantas melakukan rekayasa jalur. Jalan Kyai Modjo dibuat satu arah menuju Kelurahan Kembuan.
Semakin sore, suasana Kampung Jawa makin ramai. Kondisi cuaca hujan rintik-rintik tak menyurutkan semangat warga Kampung Jawa menerima tamu.(ndo)
| Akademisi Unsrat Vecky Masinambow: Pemangkasan Dana Transfer Pengaruhi Belanja Infrastruktur Daerah |
|
|---|
| Warga Sulawesi Utara Bakal Dapat Keringanan Pajak Kendaraan Bermotor |
|
|---|
| Sulut Tuan Rumah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sulampua, YSK: Kolaborasi Kuncinya |
|
|---|
| Daftar Daerah di Sulawesi Utara Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem dalam Sepekan |
|
|---|
| BMKG Sebut Gelombang Kelvin Jadi Salah Satu Penyebab Curah Hujan di Sulut Meningkat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Suasana-Jalan-Kyai-Modjo-Kampung-Jawa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.