Perayaan Lebaran Ketupat di Kampung Jawa Tondano Minahasa Jadi Momentum Silahturahmi

TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu tradisi yang digelar sejak jaman Kyai Modjo dan pengikutnya menginjakan kaki di Kota Tondano adalah Lebaran Ketupat.

Ya, Kampung Jawa Tondano selalu ramai di hari raya Ketupat, yang digelar sebagai ajang silahturahmi untuk mempererat persaudaraan.

Di hari lebaran ketupat, warga Tondano hingga luar daerah baik muslim maupun non muslim selalu memadati kampung Jaton.

Saking padatnya tamu yang berkunjung, menyebabkan sulitnya mencari tempat untuk parkir kendaraan. 

Lebaran Ketupat sendiri biasanya diadakan seminggu setelah perayaan Idul Fitri. 

Yang menarik disini, yaitu Sajian khas Lebaran Ketupat adalah ketupat itu sendiri dipadu dengan daging rendang serta opor ayam dan menu khas Jaton lainnya.

Tapi sajian yang terutama adalah keakraban dan silaturahmi persaudaraan.

Terpantau, Sabtu (29/4/2023), kendati cuaca hujan, banyak masyarakat yang memadati Kampung Jawa Tondano untuk bersilahturahmi bersama keluarga mereka. 

Tak terkecuali, para Pejabat Pemerintahan di berbagai daerah di Sulut, yang memiliki keluarga dan kerabat datang mengunjungi Kampung Jaton untuk bersilahturahmi.

Hingga sekitar pukul 17.00 wita, warga yang merupakan Kerabat keluarga, dan tamu masih berdatangan di Kampung Jaton.

Rumah-rumah tampak ramai dengan jalinan silahturahmi. 

Bahkan, ada saudara dan keluarga yang berasal dari Gorontalo, Kotamobagu, dan Bolmong dan Pulau Jawa datang ke Kampung Jaton merayakan Ketupat bersama keluarga. 

Yasin Marsaoli salah satu warga Jaton mengatakan, perayaan lebaran Ketupat di Jaton sudah sejak dulu menjadi tradisi juga sebagai momen menjalin silaturahim dengan sesama umat beragama.

"Iya, tiap tahun kami di Jaton selalu ramai di Lebaran Ketupat," ujar Yacin kepada Tribunmanado.co.id, Sabtu (29/4/2023).

Selain itu, kata dia, lebaran ketupat di Jaton biasanya dilaksanakan kegiatan kegiatan pagelaran seperti pencak silat dan pameran budaya di Minahasa sendiri.