Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hamil Luar Nikah

Dispensasi Nikah di Sulut Tinggi, Lucky Rumopa: Demografi Moral Turun, Jangan Pangku Tangan

Dari hasil temuan yang Lucky lihat, kesenjangan sosial antara internal keluarga itu melebar, yang artinya anak dan orang tua sering tidak akur.

|
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id
Pendeta Lucky Rumopa 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tingginya angka dispensasi nikah di Sulawesi Utara ikut menuai tanggapan dari Tokoh Agama Pendeta Lucky Rumopa.

Seperti yang diketahui dari data Pengadilan Agama Kota Manado tercatat ada 717 dispensasi nikah pada tahun 2022.

Sedangkan tahun 2023 ini sudah ada 200.

Lucky menilai persoalan ini menunjukan demografi moral menurun, dalam arti anak-anak remaja sudah mulai bebas dan tidak melihat pernikahan dari sudut agama.

"Ini merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi tokoh-tokoh agama untuk menjadi pendamping, termasuk sentuhan orang tua," ujarnya Kamis (27/4/2023).

Menurutnya dari hasil temuan yang dia lihat, kesenjangan sosial antara internal keluarga itu melebar, yang artinya anak dan orang tua sering tidak akur.

"Jadi tidak ada keterbukaan, malahan ada sebuah penekanan terhadap orang tua yang menjadi minder, akhirnya mereka mencurahkan hati pada orang lain, dan ini yang menjadi tantangan," jelasnya

Dia pun memberikan peringatan kepada warga masyarakat dengan melihat keadaan kota Manado yang terbuka dalam segala hal.

Oleh karenanya perlu diberikan pendidikan dini tentang perkawinan.

"Program pedagogik yang ada di gereja dan lembaga formal membuktikan mengalami kemacetan, baik para guru, tokoh agama dan orang tua yang tidak bersinergi," ujarnya

Lucky pun meminta kepada pihak pemerintah kota Manado dan kepolisian lebih proaktif lagi dalam melakukan pencegahan lewat menyisir tempat -tempat kost dan lokasi lain yang tidak mendapat pengawasan agar mencegah terjadi nya seks bebas.

"Macam ini Satpol PP, untuk apa kita angkat banyak-banyak, mereka punya kewajiban untuk sweeping rumah kost yang tanpa pengawasan, itu biang-biang terjadi prostusi," jelasnya

Dia pun meminta pemerintah kota Manado jangan berpangku tangan melihat masalah ini.

Penyebab Siswa di Sulawesi Utara Putus Sekolah Karena Nikah Muda dan Hamil

Siswa SMA dan SMK yang putus sekolah tergolong minim.

Data Dinas Pendidikan Provinsi Sulut, terdapat 0,78 persen siswa SMA yang putus sekolah di Sulut dari jumlah total 62.002 siswa. 

Untuk SMK, ada 0,53 persen siswa putus sekolah dari 49.767 siswa. 

Informasi yang dihimpun tribunmanado.co.id, penyebab siswa putus sekolah kebanyakan adalah nikah muda karena sudah hamil. 

Ini juga dipicu Covid 19. Kelamaan di rumah memicu pergaulan bebas. 

Ada kisah menarik tentang ini. 

Di sebuah daerah kepulauan, dua siswa berlainan jenis kelamin mencari sinyal. 

Pencarian sinyal ini membawa mereka ke sebuah tempat sepi. 

Dari cari sinyal ketemulah cinta. Ini memicu kehamilan dan akhirnya siswi harus berhenti sekolah.

Penyebab lainnya adalah siswa yang bekerja membantu orang tua. 

Kesulitan ekonomi membuat para siswa ini terpaksa bekerja demi membantu orang tua mereka.

Ini banyak terjadi di wilayah pesisir. 

Kabid SMK Vecky Pangkerego menuturkan, untuk tahun ini, belum ada kasus siswa putus sekolah.

"Belum ada laporan untuk tahun 2023 ini," katanya. 

Ungkap dia, siswa putus sekolah karena hamil di luar nikah kebanyakan melanjutkan sekolah di paket C. 

Pemerintah memberi fasilitas terkait ini. 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved