Boltim Sulawesi Utara
Harga Cabai Semakin Pedas, Petani di Boltim Sulut Ungkap Kesulitan Lawan 4 Wabah Ganas
Iry Arianto Mamonto, salah seorang petani cabai di perkebunan Desa Moyongkota Baru menuturkan, kenaikan harga cabai saat ini tidak bisa dibendung.
Penulis: Teguh Putra Mamonto | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga cabai di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, sampai sekarang terus mengalami kenaikan.
Masyarakat mulai mengeluh dengan kenaikan harga yang tidak bisa dibendung ini.
Namun begitu, ada alasan tersendiri dari sisi para petani.
Iry Arianto Mamonto, salah seorang petani cabai di perkebunan Desa Moyongkota Baru menuturkan, kenaikan harga cabai saat ini tidak bisa dibendung karena serarangan dari empat wabah.
"Untuk harga mungkin disebabkan karna produksi berkurang dan banyak pohon yang rusak karna serangan dari wabah busuk batang, layu fusarium dan layu bakterk untuk yang virus di dalam tanah," ujar Iry kepada Tribun Manado, Jumat (17/03/2023).
Selain itu, Iry menuturkan, ada juga wabah yang menyerang di daun atau di atas tanah.
Menurutnya, itu lebih berbahaya dan sangat sulit untuk dilawan.
"Ada juga wabah busuk antranoksa, yakni wabah dari lalat buah yang menurut saya paling bikin sakit kepala kalau muncul. karena sangat sulit diatasi, cara satu-satunya adalah cabut pohon dan tanam baru," ujar Iry.
Kemudian, musim hujan juga menjadi penyebab utama wabah-wabah ini semakin sulit dilawan.
Pasalnya, penyebarannya di bawah tanah sangat cepat dan juga berjalan hingga satu tahun.
"Curah hujan juga jadi masalah karena penyebarannya jadi sangat cepat di dalam tanah, apalagi kalau mau panen di saat hujan itu kalau salah sedikit semua bisa kena wabah busuk antranoksa yang bisa menyebar lewat sentuhan," jelas Iry.
Lanjutnya, untuk cara menanggulanginya ada, tapi racunnya juga tidak murah dan lain kali juga tidak efektif kaerna curah hujan juga.
"Apalagi kalau penyakit dalam tanah itu sangat sulit," terang Iry.
Panen karena wabah, bisa berpengaruh di produksi cabai.
"Jadi sangat berkurang. Yang awalnya target 2 ton lebih untuk panen keseluruhan karena wabah hanya bisa sekitar 800 kilogram sampai 1 ton," terang Iry.
Moh Iksan Pangalima Resmi Jabat Sekda Bolaang Mongondow Timur Sulut |
![]() |
---|
Perahu Ditemukan di Boltim Sulawesi Utara, Keberadaan Nelayan Asal Basaan Mitra Masih Misterius |
![]() |
---|
Uan Lahati Pimpin PKB Boltim, Siap Hadirkan Kekuatan Baru di Pemilu 2029 |
![]() |
---|
Boltim Championship Drag Bike and Drag Race Berlangsung, Ini Harapan Oskar Manoppo |
![]() |
---|
Perempuan Muda Boltim Veby Sasmita Burase Menginspirasi, Semangat Berdiri di Kaki Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.