Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Turki

Akhirnya Terungkap Identitas 2 Jenazah WNI Korban Gempa Turki

Dua korban bernama Irma Lestari (33) dan Ni Wayan Supini (45). Diungkap Brigjen Gatot Tri Suryanta, Kepala Satgas Misi Kemanusiaan Turki 2023.

Kolase Tribun Manado/MERT CAKIR/AFP/AFP/MARVIN RECINOS
Akhirnya terungkap identitas 2 jenazah WNI korban gempa Turki. Foto: Gedung rusak parah setelah gempa 7 Magnitudo guncang Turki, Jumat (30/10/2020) Foto lain: Spesialis pencarian dan penyelamatan, bersama dengan anjing penyelamat, bersiap untuk naik pesawat menuju Turki untuk bergabung dengan pekerjaan penyelamatan setelah gempa berkekuatan 7,8 yang melanda negara itu, 

Sedangkan 10 WNI mengalami luka berat dan sudah ditangani oleh KBRI Ankara.

Jumlah WNI yang meninggal dunia yang semula 2 orang menjadi 4 orang dengan ditemukan dua jenazah WNI ini. ( Tribunnews.com )

26 Personel Polri Dikirim ke Turki

Sebanyak 26 orang personel Polri dikirim ke Turki, sebagai bantuan untuk misi kemanusiaan internasional gempa di Turki dan Suriah.

Adapun mayoritasnya merupakan tim medis yang ditugaskan untuk merawat para korban.

Beberapa waktu lalu Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto menyampaikan puluhan personel itu di bawah koordinir oleh Basarnas dan BNPB yang juga bakal berangkat dalam misi kemanusiaan tersebut.

"Polri mengirimkan 3 unsur yang diminta di dalam rapat kemarin.

Pertama tim medis, tim DVI dan ketiga tim K-9. Jumlah tim ini ada 21 orang ditambah dengan kasatgas dan staf sehingga total ada 26 orang," ujar Arief di Lapangan Baharkam Polri, Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Dijelaskan Arief, mayoritas personel Polri yang dikirimkan berasal dari tim medis yang rinciannya 3 dokter umum, 1 dokter spesialis otorpedi, 1 dokter spesialis anatesi dan 6 perawat ahli.

Lalu, tim Disaster Victim Identification (DVI) yang berjumah 7 orang, 3 dokter spesialis odontologi, dan 1 dokter spesialis forensik.

"Tim K-9 atau anjing pelacak sementara dari Basarnas diminta 2 unit karena nanti disana juga ada dari negara-negara lain untuk bergabung. 2 unit dengan pawang 4 orang," jelas Arief.

Lebih lanjut, Arief menambahkan pihaknya pun terus memeriksa kesiapan dan perlatan teknis, perlengkapan kepada para personel untuk hadapi kondisi cuaca dengan minus 9 derajat.

"Kami harus mempersiapkan perlengkapan perorangan untuk mampu bertahan di tempat yang sangat dingin kemudian juga untuk anjing pelacak atau K-9 sudah kami lengkapi dengan baju penghangat dan ada bantal penghangatnya yang akan menambah kekuatan mereka kekuatan K-9 ini," jelasnya. (Tribunnews.com)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Berita Terbaru Tribun Manado: Klik Link

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved