Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sangihe Sulawesi Utara

Tahun 2023 Pemkab Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Siapkan Rp 1,3 Miliar bagi Guru Sangihe Mengajar

Pemkab Sangihe menganggarkan Rp 1,3 miliar untu honorer GSM. Mereka juga akan terus membuka rekrutmen guru.

Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/HO
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sangihe, Abednejo Hapendatu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE – Tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sangihe menganggarkan Rp 1,3 miliar untuk honorer Guru Sangihe Mengajar (GSM).

Dijelaskan Sekretaris Dinas Dikbud Sangihe, Abednejo Hapendatu, GSM merupakan program dari Pemkab Sangihe untuk menekan angka kekurangan guru.

Di tahun 2023 ini, Pemkab Sangihe masih akan merekrut lebih banyak guru.

“Jadi nantinya ada perekrutan tenaga Guru Sangihe Mengajar untuk tingkat SD maupun SMP,” kata Abednejo Hapendatu, Jumat (3/2/2023).

Menurutnya, untuk rekrutmen tenaga GSM di tahun 2023 ini lebih sedikit dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya, Sangihe sudah terbantu dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Perekrutan GSM kali ini untuk SD hanya sekitar 25 orang, begitu juga dengan SMP,” ungkapnya.

Bulan Februari 2023, akan dibuka rekrutmen tenaga GSM, mengingat pengumuman seleksi PPPK baru di awal bulan ini.

“Alasan dibuat awal bulan Februari usai pengumuman seleksi PPPK, agar pelamar yang tidak lolos di PPPK bisa mendaftar ke GSM," tambahnya lagi.

Diketahui tenaga GSM nantinya bakal menerima honor Rp 1,5 juta tiap bulanya.

Baca juga: Polres Minsel Serap Aspirasi Warga Tompaso Baru Minsel Sulawesi Utara Lewat Program Jumat Bacerita

Baca juga: BREAKING NEWS: Tim Forensik RS Bhayangkara Manado Pastikan Mayat di Tomohon adalah Indo Sarapung

Pj Bupati Rinny Tamuntuan Pakai Bahasa Sangihe Saat Beri Sambutan di Pesta Adat Tulude di Eneratu

Penjabat Bupati Sangihe dr Rinny Silangen Tamuntuan menghadiri perayaan pesta adat Tulude di Jemaat Gmist Bukit Kasih Eneratu, Kecamatan Tahuna Timur, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (3/2/2023).

Pesta adat Tulude merupakan wahana untuk mengaktualisasikan nilai-nilai luhur, guna memaknai berbagai dimensi kehidupan masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk membawah daerah ke arah yang lebih baik, lebih maju dan berkualiatas.

Salah satu hal yang menarik juga dalam pesta adat ini yakni, Tamuntuan selaku orang nomor satu di Sangihe berdarah Minahasa memberikan sambutan kepada masyarakat menggunakan sastra Sangihe.

Mulai dari menyapa tamu undangan hingga menjelaskan makna Tulude, Tamuntuan dengan baik menjelaskan dengan menggunakan bahasa Sangihe.

Perayaan pesta adat Tulude di Jemaat Gmist Bukit Kasih Eneratu, Kecamatan Tahuna Timur, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (3/2/2023).
Perayaan pesta adat Tulude di Jemaat Gmist Bukit Kasih Eneratu, Kecamatan Tahuna Timur, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (3/2/2023). (IST)

"Taku Leadateng Tembonang dingangu kebi Majelis pekerja Sinode GMIST," sapa Tamuntuan yang dapat diartikan, yang saya hormati Piminan dan semua Majelis pekerja Sinode Gmist.

Kemudian dirinya menjelaskan makna Tulude yang sangat mendalam dan sakral yakni mensyukuri, Permohonan, dan menyerahkan.

"Makitarimakase su alamate dingangu kakendagi ghenggonalangi su kanandung pebiaheng taung tamai naliu," ucap Tamuntuan dengan arti mensyukuri segala berkat Tuhan yang telah dikaruniakan disepanjang tahun baru berlalu.

Kemudian dilanjutkan dengan makna Tulude memohon ampun atas segala kesalahan serta semua dosa yang perna dilakukan dalam perjalanan waktu menjalani hari-hari kehidupan sepanjang tahun yang silam.

"Mededorong ampung su pesasala dingangu ralawang kekoateng sutaung tamai napagohe," Kata Pj Bupati perempuan pertama di Sangihe.

Baca juga: Pantas 8 Pengrajin Gorontalo Dibawa ke Bali, Ternyata BI Kepincut Kerajinan Tangan Ini

Baca juga: Mantan Sekjen NasDem Cerita Ketika Kongres Diberi Panggung ke Anies Baswedan Bukan Presiden Jokowi

Dilanjutkanya dengan makna yang ke tiga, menyerahkan dan memohon penyertaan Tuhan dalam kelanjutan hidup dan pengabdian di tahun yang baru, yang sedang di jalani sekarang ini.

"Menarakang dingangu mededorong seghenggona mambeng tatape dumendingang su pebawiahe dingangu petatangkiang su taung seng dedalengang ini," Kata Tamuntuan yang dikesempatan tersebut menggunakan baju adat sangihe laku Tepu dan boto pusige.

Tak kalah menariknya juga dalam acara Tulude, Jemaat Gmist Bukit Kasih eneratu menyajikan makanan khas daerah sangihe seperti sagu dan makanan khas lainya serta para tamu undangan dan masyarakat menggunakan batok kelapa sebagai alat makan.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved