Pantas 8 Pengrajin Gorontalo Dibawa ke Bali, Ternyata BI Kepincut Kerajinan Tangan Ini

TRIBUNMANADO.CO.ID- Gorontalo selalu memukau dengan destinasi wisatanya yang sangat indah dan cantik.

Pun dengan warganya yang selalu kreatif untuk membangun usaha.

Satu di antara yang berhasil mereka lakukan adalah mengelola limbah laut.

Baca juga: Basarnas Gorontalo Masih Cari Bocah Hanyut di Sungai Bulango, Hilang Saat Mandi

Dua warga desa pesisir tengah mendayung perahu. Togean, Mei 2017. (TribunGorontalo.com/WawanAkuba)

Keberhasilan tersebut membuat Bank Indonesia (BI) kagum.

bahkan ada 8 pengrajin yang dibawa untuk belajar di Bali.

Rupanya BI sangat tertarik dengan hasil kerajinan warga di Gorontalo menggunakan limbah laut.

Selain bermanfaat untuk masa depan laut, juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca juga: Pria Ini Ditangkap Punya 245 Gram Ganja, Terungkap Cara Tersangka Masukkan Ganja ke Gorontalo

Kedatangan sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Gorontalo ke Bali mendapat sambutan baik. 

Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Bali terpukau dengan UMKM Gorontalo yang mengadopsi prinsip green economy. 

UMKM pengelola limbah laut paling dikagumi oleh BI Bali. 

Sebab, meski Bali secara geografis dikelilingi lautan, namun belum ada UMKM yang memanfaatkan potensi tersebut. 

Baca juga: Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara Silahturahmi dengan Wali Kota Gorontalo Marthen Taha

Deputi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari.(TribunGorontalo.com/WawanAkuba)

Kebetulan, justru di Gorontalo yang kini memiliki sejumlah UMKM pengrajin limbah laut. 

“Sejauh ini belum ada UMKM Bali yang bergerak di bidang limbah laut.” ungkap Deputi kepala KPW BI Bali, Gusti Agung Diah Utari, Sabtu (4/2/2023).