Lokal Bercerita
Cerita Terbentuknya Kampung Jawa Tondano di Minahasa, Berawal dari Kedatangan Rombongan Kyai Modjo
Awalnya Kampung Jawa Tondano berstatus Desa yang unik, didirikan oleh Kyai Modjo yang nama aslinya Kyai Muslim Muhammad Chalifah.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
Bahkan pada masa adanya ancaman pandemi Covid 19 tidak saja Sholat Subuh membaca Doa Qunut tetapi setiap rakaat terakhir pada settiap Sholat lima wakru dan Sholat Jumat," ungkap Ketua Dewan Penasehat Badan Takmir Masjid Agung Kyai Modjo ini.
Kedua, Mewarisi kharakter Heroisme sebagai warian leluhur yang berani menentang kezoliman penguasa serta rela berkorban jiwa, raga, harta dan keluarga.
Ketiga, Mewarisi kharakter Rukun (Guyob) dan Damai baik antar internal komunitas Jaton maupun antar komunitas eksternal.
"Walaupun demikian khusus komunitas internal Jaton ada kecedrungan berkembang sikap individualisme yang dalam bahasa Jaton disebut Meendoan Te Teu De’we’.
Sehingga berkembang istilah istilah terutama Rei Kawe Wera (tidak mau dengar pendapat orang), Kopero (selalu melecehkan) dan Kosulu (merajuk)," ujar dia.
"Walaupun ketiga istilah itu sebenarnya berkonotasi kritik yang diperlukan sebagai bentuk untuk meluruskan. Yang penting ungkapan-ungkapan itu rasional objektif dan tidak anarchis," kata Prof Pulukadang.
Keempat, Mewarisi kharakter Mapalus atau Gotong Royong yang dalam bahasa Jawa ada istilah lain yang berkembang di Kampung Jawa yaitu Sambatan yang sama artinya dengan gotong royong di mana warga bekerja secara suka rela.
Kelima, Mewarisi kharakter saling menghargai dalam hubungan terutama suku dan agama atau dalam bahasa pemerintah sekarang mewarisi sikap Toleran.
Berikut ini beragam adat budayanya sebagai paduan terutama Budaya Jawa, Budaya Minahasa dan Budaya Melayu.
Selain itu, Prof Pulukadang menambahkan, ada juga tradisi Selawat Jowo.
Nah, Selawat Jowo ini adalah Identitas Utama Komunitas Pakasaan Jaton.
Sebagai budaya Selawat Jowo ini dilestarikan lewat Kumpulan Selawat Jowo di Komunitas Jaton di Kampung Jawa Tondano.
"Ini meliputi dari segi kesusastraan atau karya kesenian berupa prosa dan Puisi, kemudian Selawat Jowo ini antara lain mewarisi puisi-puisi yang disebut Turon.
Selawat Jowo ini terdiri atas 18 Turon dengan jumlah 55 lagu," tutup Mantan Anggota DPRD Sulut dan MPR RI ini. (Mjr)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Industri Rumah Panggung Woloan Tomohon Mendunia, Dikirim Hingga ke Argentina |
![]() |
---|
Cerita David Ngala, 10 Tahun Membuat Rumah Panggung Woloan di Tomohon Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Mengenal Rumah Panggung Woloan Khas Minahasa yang Sudah Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Pekerja Rumah Panggung Woloan Adri Uhing, Bisa Bangun Rumah Sendiri untuk Keluarga |
![]() |
---|
Pengusaha Rumah Panggung Woloan Johanis Sindim Raup Penghasilan Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.