Lokal Bercerita
Cerita Terbentuknya Kampung Jawa Tondano di Minahasa, Berawal dari Kedatangan Rombongan Kyai Modjo
Awalnya Kampung Jawa Tondano berstatus Desa yang unik, didirikan oleh Kyai Modjo yang nama aslinya Kyai Muslim Muhammad Chalifah.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
Dan sejak tahun 2014 Kelurahan Kampung Jawa Tondano telah dijadikan kawasan strategis Propinsi Sulawesi Utara.
"Yang kemudian dikelilingi mayoritas penduduk asli yang memeluk Agama Kristen setelah kedatangan Misionaris Johann Friedrich Riedel di Tondano tahun 1831," jelasnya
Makam Zendeling atau Pekabar Injil Riedel ini terletak di Kelurahan Ranowangko Kecamatan Tondano Timur sebagai tetangga Kampung Jawa Tondano.
Dan bersama makam Kyai Modjo juga telah dimasukkan menjadi salah satu kawasan budaya bagian dari Kampung Jawa Tondano sebagai kawasan Strategis Propinsi Sulawesi Utara.
Peresmian terbentuknya Desa Kampung Jawa, yakni sejak tahun perkawinan para pengikut Kyai Modjo dengan anak para Walak Minahasa itu pula.
Tepatnya dibulan Haji untuk penanggalan Hijriah bertepatan dengan tahun 1831 masehi.
"Jika mengacu pada kedatangan Kyai Modjo dan rombongannya maka itu tanggal 1 Maret 1831," kata Prof Pulukadang yang juga Mantan Dosen di FISIP Unsrat ini.
"Tahun inilah secara resmi Kampung jawa dijadikan Desa oleh pemerintah Belanda," ujar dia.
Budaya khas Jaton
Sejak terbentuknya Komunitas Jaton sebagai hasil Asimilasi dan Akulturasi budaya Jawa dan Minahasa serta budaya Melayu, telah membentuk dan melahirkan Budaya Komunitas Pakasaan Jaton yang unik sebagai sarana pendidikan kharakter bagi generasi keturunannya.
Selain itu, Ada banyak yang hal yang diwariskan Kyai Modjo kepada keturunan Jaton ini.
Kyai Modjo dan pengikutnya mewariskan Pendidikan Mental yang unik kepada keturunanany
Pertama, Mewarisi Kharakter Islami yang Fanatik tetapi tidak Fanatisme, melalui pendidikan Agama dan Adat Budayanya sebagai paduan budaya Jawa, budaya Minahasa, dan budaya Melayu.
Tetapi dalam hal adanya acara terutama di Masjid wajib berpakaian Islami berupa terutama Kopiah atau Sorban serta Kain Sarung .
"Komunitas Jaton ini mewarisi terutama Mazhab Syafii oleh karena itu Sholat Subuhnya gunakan doa Qunut.
Industri Rumah Panggung Woloan Tomohon Mendunia, Dikirim Hingga ke Argentina |
![]() |
---|
Cerita David Ngala, 10 Tahun Membuat Rumah Panggung Woloan di Tomohon Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Mengenal Rumah Panggung Woloan Khas Minahasa yang Sudah Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Pekerja Rumah Panggung Woloan Adri Uhing, Bisa Bangun Rumah Sendiri untuk Keluarga |
![]() |
---|
Pengusaha Rumah Panggung Woloan Johanis Sindim Raup Penghasilan Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.