Human Interest Story
Usai Kerjakan PR Jadi Tukang Parkir, Kisah Pekerja Anak di Manado Sulawesi Utara
Seorang anak bernama Gerarld rela menjadi tukang parkir di Manado. Ia menjadi tukang parkir usai sekolah pada siang hari.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
"Tadi habis bikin PR langsung kemari," katanya.
Gerarld mencari tak tentu hari.
Bisa 3-4 kali sepekan.
Pendapatannya sehari bisa Rp 40 ribu-Rp 60 ribu, kemudian dipakai untuk jajan.
"Dan untuk beli ikan di rumah oma," katanya.
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Ayah Ibu - Karnamereka, Suatu Saat Nanti
Baca juga: Pemkot Kotamobagu Sulawesi Utara Sosialisasi Pelaksanaan Protokol CHSE untuk Pariwisata
Tentang keluarganya, ia enggan cerita banyak.
Sang ayah, kata dia, di Karombasan.
"Ibu masih ada," kata dia.
Dia mengaku tak ada paksaan dari orang tua untuk jadi tukang parkir.
Hal itu murni kesadarannya.
"Saya ikut teman," katanya.
Dirinya belajar cara atur parkir secara otodidak.
Bekerja sebagai tukang parkir, tapi bukan cita-citanya.
"Saya ingin jadi polisi," katanya.
Lorong samping Toko Gunung Langit di Jalan Samrat Manado menyajikan pertarungan hidup yang berat.
