Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan Sudah Sepekan Berlalu, Tapi Tidak dengan Kesedihannya. Kilas Balik Kisah Pilu

Tragedi Kanjuruhan sudah sepekan berlalu, tapi tidak dengan kesedihan yang dirasakan. Inilah kilas balik tragedi sepak bola yang memilukan

Editor: Erlina Langi
Tribunmanado.co.id (HO)
Tragedi Kanjuruhan Sudah Sepekan Berlalu, Tapi Tidak dengan Kesedihannya. Kilas Balik Kisah Pilu 

Keempatnya disambut hangat ratusan Aremania dan diantar ke Gate 13 yang menjadi lokasi tragedi. Perwakilan Bonek dan Persebaya itu kemudian ikut kirim doa dan tahlil bersama di depan Singa Tegar.

Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk menyerukan rivalitas sehat dan saling menghormati antar suporter.

Kamis 6 Oktober 2022

Hari keenam situasi Stadion Kanjuruhan tetap sibuk dengan lanjutan kegiatan investigasi yang dilakukan. Mulai dari Ketua PSSI yang didampingi Komdis hingga tim investigasi dari pihak INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System).

Malam harinya Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengumumkan enam nama yang ditetapkan sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan.

Enam orang tersebut adalah Akhmad Hadian Lukita (Dirut LIB), Abdul Harris (Ketua Panpel), Suko Sutrisno (Security Officer), Wahyu SS (Kabag Ops Polres Malang), H (Brimob Polda Jatim), BSA (Kasat Samapta Polres Malang).

Jumat 7 Oktober 2022

Dari pagi sudah terlihat kegiatan keagamaan dimulai karena malam ini tepat tujuh hari memperingati Tragedi Kanjuruhan

Pukul 07.30 WIB terdengar lafal Al-Quran terdengar dari masjid yang ada Kanjuruhan.

Siang harinya perwakilan masyarakat hindu melakukan Pangruwating Bumi Kanjuruhan yang bertujuan pembersihan dari roh.

Pemangku melakukan pemercikan tirta atau air yang sudah di doakan di dalam stadion, tribune, dan pintu-pintu.

Semakin sore semakin banyak masyarakat, Aremania dan suporter tim lain berdatangan layaknya akan nonton pertandingan.

Mereka berbondong-bondong untuk ikut doa bersama.

Seusai Magrib doa bersama dilakukan di depan masjid stadion. Tampak hadir Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana, official, pemain dan sejumlah pejabat setempat.

Di bawah guyuran gerimis kecil yang turun beberapa menit mereka tetap khusyuk melafalkan doa dan tahlil.

Pada akhir kegiatan ini suporter bersepakat damai dengan suporter sepak bola seluruhnya khususnya Persebaya. Sampai malam mereka larut dalam haru dan terus bernyanyi bersama.

Semoga dengan Tragedi Kanjuruhan ini ada hikmah yang diambil. Seluruh korban diterima segala amal ibadahNya, keluarga yang ditinggalkan tabah dan iklas.

Proses hukum Tragedi Kanjuruhan diusut hingga tuntas dan sepak bola Indonesia berbenah untuk menjadi lebih baik dan berprestasi. Suporternya bersatu bahu membahu memajukan sepak bola Indonesia

Telah tayang di Kompas.com

https://bola.kompas.com/read/2022/10/08/19305118/7-hari-di-stadion-kanjuruhan?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved