Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan Sudah Sepekan Berlalu, Tapi Tidak dengan Kesedihannya. Kilas Balik Kisah Pilu

Tragedi Kanjuruhan sudah sepekan berlalu, tapi tidak dengan kesedihan yang dirasakan. Inilah kilas balik tragedi sepak bola yang memilukan

Editor: Erlina Langi
Tribunmanado.co.id (HO)
Tragedi Kanjuruhan Sudah Sepekan Berlalu, Tapi Tidak dengan Kesedihannya. Kilas Balik Kisah Pilu 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tragedi Kanjuruhan sudah sepekan berlalu, tapi tidak dengan kesedihannya.

Inilah kilas balik tragedi sepak bola memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Sebuah tragedi yang merenggut nyawa ratusan orang suporter Aremania menjadi bencana terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia dan menjadi yang paling mematikan kedua di dunia.

Selama sepekan ini, banyak simpati dan kepedulian terus mengalir dari berbagai penjuru Indonesia dan bahkan sampai penjuru dunia terus berdatangan.

Doa-doa terbaik terus mengalir, serta kalimat-kalimat bijak untuk menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

Potret kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Dalam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, polisi menetapkan 6 orang tersangka.
Potret kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Dalam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, polisi menetapkan 6 orang tersangka. ((TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO P))

Baca juga: Siapa Sangka, Empat Pejabat Utama Polres Malang adalah Tersangka Pelanggar Etik Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Siapa Sangka, 2 Sosok Ini Diduga yang Perintah Lakukan Penembakan Gas Air Mata, Tragedi Kanjuruhan

Berikut kilas balik Tragedi Kanjuruhan dalam tujuh hari :

Sabtu, 1 Oktober 2022

seharusnya menjadi hiburan akhir pekan untuk masyarakat Malang Raya dan Aremania.

Saat itu, Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Pertandingan digelar pukul 20.00, namun pada siangnya alam seakan memberikan tanda-tanda buruk.

Sejak pukul 11.00 cuaca yang terik berubah menjadi mendung disusul yang awalnya hujan rintik namun deras sepanjang siang sampai sore.

Pukul 17.00 gelombang penonton mulai berdatangan. Meskipun masih gerimis tak menyurutkan Aremania untuk merapat.

Tepat pukul 20.00 Kick off, sekitar 42 ribu penonton sudah berada di tribune masing-masing untuk memberikan dukungan terbaiknya.

Tua, muda, pria, wanita, dan anak-anak yang menamakan dirinya Aremania, tenggelam dalam ketegangan sepanjang 90 menit pertandingan.

Sayangnya tim berjuluk Singo Edan harus menyerah 2-3 atas Bajul Ijo. Kekalahan tersebut untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terakhir Arema tumbang di kandang saat menjamu Persebaya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved