Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Kenali Apa Itu Badai Sitokin, Dialami Deddy Corbuzier Setelah Dinyatakan Negatif Covid 19

Simak penjelasan mengenai apa itu badai sitokin. Belum lama ini badai sitokin dialami oleh Deddy Corbuzier. 

Kolase Tribun Manado/The Conversation via hellosehat.com
Kenali apa itu Badai Sitokin 

Gejala Badai Sitokin

Badai sitokin dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda.

Terkadang penderita hanya mengalami gejala ringan seperti flu.

Namun, gejala dari badai sitokin juga bisa menjadi parah dan mengancam jiwa.

Berikut gejala badai sitokin, dikutip dari verywellhealth:

-Demam dan kedinginan

-Kelelahan

-Pembengkakan ekstremitas

-Mual dan muntah

-Sakit otot dan sendi

-Sakit kepala

-Ruam

-Batuk

-Sesak napas

-Napas cepat

-Kejang

-Kesulitan mengkoordinasikan gerakan

-Kebingungan dan halusinasi

-Kelesuan dan respons yang buruk.

-Tekanan darah yang sangat rendah dan peningkatan pembekuan darah juga bisa menjadi tanda dari sindrom badai sitokin yang parah.

Jantung mungkin tidak memompa sebaik biasanya.

Akibatnya, badai sitokin dapat mempengaruhi beberapa sistem organ, berpotensi menyebabkan kegagalan organ dan kematian.

Pengobatan Badai Sitokin pada Covid-19

Penelitian terbaru menemukan bahwa ada periode kritis yang terjadi 5-7 hari antara waktu diagnosis Covid-19 dan sindrom disfungsi organ multipel (MODS).

Sedangkan sekitar 80% pasien cenderung membaik setelah masa tersebut.

Sekitar 20% pasien akan mengalami pneumonia berat dan sekitar 2% pada akhirnya akan menyerah pada virus ini.

Sebagian besar terapi anti-inflamasi sedang diteliti untuk mengobati badai sitokin pada Covid-19.

Untuk mengurangi efek merusak yang dapat ditimbulkan badai sitokin pada pasien Covid-19, para peneliti merekomendasikan agar diberikan imunoterapi.

Beberapa strategi imunoterapi penting yang telah diusulkan untuk tujuan ini termasuk antibodi penetralisir, yang dapat diperoleh dari plasma pasien yang sebelumnya selamat dari infeksi COVID-19, penghambat IFN, penghambat fosfolipid teroksidasi (OxPL), dan reseptor sphingosine-1-fosfat. (S1P1) antagonis.

Studi klinis lebih lanjut masih harus dilakukan untuk sepenuhnya mengevaluasi kemampuan opsi pengobatan ini untuk berhasil menghambat badai sitokin yang disebabkan oleh Covid-19.

(Tribunnews.com/Yurika)

Berita Terkait Info Kesehatan

SUMBER:

https://www.tribunnews.com/kesehatan/2021/08/23/mengenal-badai-sitokin-pada-pasien-covid-19-ini-gejala-dan-cara-pengobatannya?page=all

https://www.tribunnews.com/kesehatan/2021/08/23/mengenal-badai-sitokin-yang-dialami-deddy-corbuzier-usai-dinyatakan-negatif-covid-19?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved