Pilpres 2024
Puan Maharani Belum Pasti Capres 2024, Masinton: PDIP Tidak Terburu-buru
Politisi PDIP Masinton Pasaribu menyebut hasil survei Charta Politika masih sangat dinamis dan PDIP belum memutuskan siapa calon presiden untuk 2024.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Popularitas dan elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024 tak dapat diremehkan.
Dalam sejumlah survei, Gubernur Jawa Tengah tersebut selalu berada di barisan atas sosok calon presiden.
Teranyar lembaga survei Charta Politika Indonesia menempatkan Ganjar dengan elektabilitas teratas, unggul atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto yang berada di posisi kedua dan ketiga.
Namun, Ganjar belum menjadi pilihan utama PDI-Perjuangan, partai yang menaunginya.
Nama Puan Maharani justru mencolok untuk diusung sebagai calon presiden.
Di sejumlah daerah, baliho-baliho bergambar wajar Puan ramai dipasang oleh para kader.
Bahkan beberapa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) sudah menetapkan Ketua DPR RI tersebut untuk diusulkan sebagai calon presiden.
Meski begitu, nyatanya popularitas dan elektabilitas putri Megawati Soekarnoputri tersebut kalah jauh dari Ganjar.
Dari survei Charta Politika, elektabilitas Ganjar sebesar 20,6 persen. Ia unggul atas Anies Baswedan (17,8 persen) dan Prabowo Subianto (17,5 persen).
Ada dua kader PDIP yang masuk dalam jajaran 10 besar.
Tri Rismaharini berada di urutan 7. Menteri Sosial mantan Wali Kota Surabaya tersebut punya elektabilitas 3,6 persen.
Lalu Puan Maharani yang berada di urutan 9 dengan elektabilitas 1,8 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, politisi PDIP Masinton Pasaribu menyebut hasil tersebut masih sangat dinamis dan PDIP belum memutuskan siapa calon presidennya untuk 2024.
"Jadi, belum ada lembaga survei pun yang menetapkan bahwa satu figur dan tokoh sangat dominan dalam survei-survei tersebut," kata Masinton, Minggu (15/8/2021).
Legislator PDIP Komisi XI itu mengatakan, beberapa figur yang masuk dari lembaga survei cenderung berbeda-beda.
Namun, Masinton bersyukur kader-kader PDIP sudah jadi sorotan publik untuk bersaing di 2024.
"Sudah ada nama Mbak Puan, Bu Risma dan Mas Ganjar. Nah tentu dari berbagai potret ini ya partai mengikuti perkembangannya seperti apa," katanya.
"Tetapi partai tidak terburu-buru untuk menetapkan calon presiden berdasarkan potret survei saat ini karena ini masih berjalan dinamis ke depan," kata Masinton.
Saat merilis hasil survei, Kamis (12/8), Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, berdasarkan temuan pihaknya terdapat 10 nama tokoh tersohor di masyarakat.
Mereka adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ma'ruf Amin, Ustaz Abdul Somad, Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama, Ridwan Kamil, serta Ganjar Pranowo.
"Dari keseluruhannya, Prabowo menempati urutan pertama pejabat yang paling dikenal dengan 90,2 persen responden mengenalnya, lalu Anies Baswedan 87,8 persen, dan Sandiaga Uno 82,7 persen, itu ketiga teratas yang paling dikenal," kata Yunarto saat menyampaikan hasil surveinya secara daring.
Dari keseluruhan nama tersebut, pihaknya kembali melakukan survei kepada para respondennya.
Kali ini terkait dengan kemungkinan terpilih sebagai presiden.
Dari kesepuluh nama tersebut, Ganjar Pranowo menempati urutan teratas melampaui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Jika ditelusuri berdasarkan wilayah atau domisili dari responden yang memilih Ganjar Pranowo, dominan mereka merupakan masyarakat Jawa Tengah dan di DIY dengan persentase 69,5 persen.
Selanjutnya, untuk Anies Baswedan unggul di wilayah DKI Jakarta dan Banten sebesar 35 persen sementara Prabowo Subianto unggul di wilayah Jawa Barat dengan persentase 27,6 persen.
Yunarto Wijaya mengatakan, berdasarkan temuan pihaknya Ganjar memiliki banyak pemilih.
Bahkan dominan responden yang memilih Ganjar merupakan pemilih dari PDIP.
Dengan begitu Ganjar juga mengalahkan Ketua DPR RI sekaligus putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pemilih PDIP paling banyak menjatuhkan pilihan kepada Ganjar Pranowo, sedangkan pemilih Gerindra paling banyak memilih Prabowo Subianto," kata Yunarto.
"Pemilih PKB terbelah memilih Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sedangkan pemilih PKS paling banyak memilih Anies Baswedan," sambungnya.
Adapun dalam persentase responden pemilih PDIP yang menjatuhkan pilihan ke Ganjar Pranowo mencapai hampir 45 persen.
Sementara pemilih PDIP yang juga memilih Puan Maharani, hanya sebesar 4,8 persen.
"Pemilih PDIP yang memilih Ganjar Pranowo itu 44,7 persen," ucapnya.
Survei Charta Politika Indonesia ini dilakukan pada 12 hingga 20 Juli 2021 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 Provinsi.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Di Sulawesi Utara, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut Berty Kapojos mengaku cukup antusias dengan hasil survei tersebut.
"Kader PDIP unggul dalam survei," kata dia, Jumat (13/8).
Ia mengatakan, dari 10 nama yang disurvei, tiga di antaranya merupakan kader PDIP.
Artinya, PDIP menjadi parpol yang mengirim kader yang berpeluang diusung sebagai capres.
Hal itu juga menunjukkan kerja PDIP lewat kader-kadernya membuahkan kepercayaan masyarakat sehingga bisa menempati posisi teratas.
Khusus Ganjar, menurut Berty, sudah sewajarnya karena kader PDIP tersebut cukup populer.
"Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah tentu saja cukup populer," kata Anggota DPRD Sulut ini.
PDIP Sulut sesuai aspirasi mendorong Puan Maharani diusung sebagai capres 2024.
Survei kali ini Puan masih di bawah, namun Berty optimistis seiring waktu elektabilitas akan makin meningkat.
Pada survei kali ini pun sudah ada peningkatan elektabilitas dari survei sebelumnya.
"Masih jauh, masih ada waktu untuk elektabilitasnya naik," ungkap dia. (*)
Baca juga: Pesawat Bombardier Jenis CRJ 1000 Bikin Garuda Rugi, Yenny Wahid: Karyawannya juga Banyak
Baca juga: Potret 9 Istri Presiden Soekarno Beserta Kisah Cintanya, dari Janda Muda 5 Anak Hingga Wanita Jepang
Baca juga: Sosok Alex Mendur dan Frans Mendur, Fotografer yang Mengabadikan Momen Detik-detik Proklamasi