Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Sering Dituding Miring Netizen di Medsos, Salah Satu Nakes di Sulut Bagikan Curahan Hatinya

Jagad maya atau media sosial belakanggan ini menampilkan, sikap protes dari masyarakat terhadap pekerjaan para tenaga kesehatan (Nakes) dalam penangan

Istimewa
Ilustrasi tenaga kesehatan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Jagad maya atau media sosial belakanggan ini menampilkan, sikap protes dari masyarakat terhadap pekerjaan para tenaga kesehatan (Nakes) dalam penanganan pasien terdeteksi Covid 19.

Beberapa postingan yang beredar, kemudian ramai-ramai di repons oleh netizen.

Ada respons positif namun lebih banyak yang respons negatif terhadap kinerja para nakes sebagai garda terdepan penanganan pasien Covid 19.

Kondisi kerap mengundang curahan hati (curhat) dari para nakes. Bukan untuk melawan para heatters atau netizen yang kerap menuding kinerja nakes kurang baik dan maksimal.

Para nakes melontarkan curahan hatinya (curhat), lebih kepada konteks saling memberikan suport kepada rekan sejawat dan memberikan informasi yang benar terkait pola kerja mereka.

Satu diantaranya Dr Suzzana Mogan SpOG-K, satu diantara dokter di beberapa rumah sakit ternama di Sulut yang juga Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, mengungkapkan curahan hatinya di media sosial Instagram dan Facebook.

"Semoga masyarakat juga bisa turut berpartisipasi melawan pandemi ini. Berperan sesuai dengan tugasnya masing-masing," tulis Dr Suzzana Mogan dalam pesan WA kepada Tribunmanado.co.id, Senin (9/8/2021).

Menurut Dr Suzzana yang juga spesialis dan konsultan partisipasi masyarakat melawan pandemi seperti melakukan prilaku baru yakni memakai masker, menjaga jarak , mencuci tangan, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan termasuk tidak makan bersama.

Sebagai garda terdepan dalam penanganan dan pencegahan pandemi Covid 19.

Zuzzana juga menarah harapan besar untuk pemerintah dan wakil rakyat bisa berkolaborasi memperbaiki sistem kesehatan secara komprehensif.

Bertujuan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang didalamnya mencakup fasilitas dan SDM, karena bila semua bekerjasama memainkan peran masing-masing pandemi ini bisa teratasi.

"We are doing our part, Please do your part. Bersama kita bisa Tuhan beserta kita, kitalawanbersama," tulisnya lagi.

Adapun isi curhatnya di media sosial seperti ini.

‘Menangis karena so sangat lelah fisik dan lelah hati…

Menangis karena so berusaha tolong pasien kong Tuhan berkenan lain…

Menangis karena lia pasien dan keluarga yang sedang menangis bermohon supaya Tuhan se mujizat depe keluarga sedang dilain sisi…

Menangis karena masih ada orang2 yang anggap enteng ini panyaki bahkan diantara orang2 yang dianggap ‘berpendidikan’…

Menangis karena lia deng mata kapala sandiri ni orang2 pe siksa ba napas lantaran ni panyaki…

Manangis karena torang musti tolong disaat orang laeng lari…

Manangis karena ada TS yang juga sedang berjuang deng depe nyawa karena ini panyaki…

Kalo Tuhan berkenan kita ada anak…

Qt mo bilang JANGAN JADI DOKTER..!

Kalo jadi dokter siap2 hati jo mo tolong orang kong tetap sangka bilang penjahat…

MENANGIS KARENA SUKA SKALI MO BRENTI JADI DOKTER MAR NIMBOLE…!

Nimbole karena torang so ba sumpah, dokter so bajanji pa Tuhan mo tetap tolong orang…

Nimboleh karena masih banya yang butuh pertolongan..

Kasiang kalo brenti..’

Wahai para Dokter kalian adalah pahlawan kemanusian…! Tetaplah berjuang demi kemanusian untuk menyelamatkan nyawa manusia.(crz)

Baca juga: Cerita Sam Sachrul Mamonto Memasuki 6 Bulan Jabat Bupati Boltim

Baca juga: Sumual: Pelaku Usaha di Minahasa Harus Berinovasi

Baca juga: Kasus Penyebaran Covid-19 di Sitaro Terus Meningkat

 

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved