Catatan Willy Kumurur
Semifinal Euro Inggris vs Denmark, Sumbu Dinamit di Mulut Singa
Maka tim Tinga Singa mesti waspada menghadapi tim Dinamit yang siap meledak lagi.
Oleh: Willy Kumurur
Penikmat bola. Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat Manado
Orang gila adalah mereka yang melakukan hal yang sama berulang-ulang, namun mengharapkan hasil yang berbeda, kata Albert Einstein, ilmuwan pencipta Teori Relativitas.
Adagium ini adalah prinsip yang dipegang oleh Greg Dyke, Ketua Football Association (FA), PSSI-nya Inggris, sejak ia terpilih pada tahun 2013.
Awalnya ia dicemooh oleh banyak kalangan, ketika ia memasang target yang dianggap muluk-muluk.
“Target pertama adalah Tim Nasional Inggris mencapai semifinal di Euro 2020 dan yang kedua adalah memenangkan Piala Dunia pada 2022.”
Begitu terpilih, yang pertama ia lakukan adalah mengubah mindset (pola pikir) pengurus FA.
Baca juga: Italia vs Spanyol, Puisi di Wembley
Baca juga: Prediksi Semifinal Euro 2020 Italia vs Spanyol, 5 Pertemuan Terakhir Gli Azzurri Hanya 1 Kali Menang
Kepada rekan-rekannya di FA, Dyke berkata, “If you want us to win the World Cup we can't keep doing what we have been doing.”
Karena kalau melakukan hal yang sama terus-menerus, tidak akan ada yang berubah.
Hasilnya akan sama. Perubahan harus dilakukan, jika ingin hasil yang diharapkan.
Buahnya sekarang nyata. Penampilan The Three Lions - Inggris di pentas Euro 2020 amat meyakinkan.
Der Panzer - Jerman diusir pulang. Ukraina dihajar habis-habisan.
Sekarang Tim Nasional Inggris telah berada di semifinal, sesuai target yang dipatok Greg Dyke.
Sepanjang turnamen Inggris adalah satu-satunya tim yang belum pernah kebobolan.
Di hadapan The Three Lions menunggu tim dinamit Denmark yang siap meledak lagi!
Di tahun 80-an dan 90-an Denmark memiliki pemain-pemain kelas dunia seperti Preben Elkjær, Michael Laudrup, Søren Lerby, Frank Arnesen dan Morten Olsen, serta manajer visioner asal Jerman yang bernama Sepp Piontek.