Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Ingat Napi Bule Cantik Asal Afrika Selatan? Kini Fasih Bahasa Manado, Tahu Cara Membuat Membatik

Perempuan cantik berkulit putih asal Afrika Selatan ini seakan sudah berhasil berbaur dengan kehidupan masyarakat Sulawesi Utara

Penulis: Hesly Marentek | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado / Hesly Marentek
Donya Louise Preston 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Donya Louise Preston terlihat berbeda dengan 9 tahun sebelumnya.

Perempuan cantik berkulit putih asal Afrika Selatan ini seakan sudah berhasil berbaur dengan kehidupan masyarakat Sulawesi Utara.

Saat dijumpai, Selasa (27/4/2021), di Lapas Perempuan Kelas II B Manado yang berada di Kelurahan Kolongan, Kota Tomohon, Donya terdengar begitu fasih menggunakan bahasa Manado.

"Sudah empat tahun pindah kemari," kata Donya yang sebelumnya sempat menjalani hukuman di Lapas Kelas II A Manado.

Baca juga: Penggunaan GeNose di Bandara Samrat Manado Tunggu Verifikasi Kemenhub

Baca juga: DPRD Sulut Gelontorkan Rp 1,2 Miliar Beli Laptop Apple untuk 45 Wakil Rakyat

Baca juga: Wanita Cantik Asal Bolmut Karmila Tabuan Ajak Umat Muslim Perbanyak Hal Positif di Bulan Ramadan

Selama menjalani hukuman 20 tahun, Donya mengaku mulai terbiasa dengan kehidupan di Lapas.

Meski diakuinya sempat frustasi diawal-awal tahun pertama ia ditahan.

"Beberapa tahun pertama memang sempat stres. Banyak tekanan, apalagi harus menjalani hukuman bukan di negara sendiri.

Tapi seiring berjalan waktu akhirnya terbiasa dengan kehidupan di sini," aku perempuan Kelahiran Afrika Selatan 22 September 1989 ini.

Napi WNA asal Afsel Donya Lousie Preston ikut upacara bendera memperingati HUT ke-68 RI bersama napi lainnya di Lapas Tuminting Manado, Sabtu (17/8/2013).
Napi WNA asal Afsel Donya Lousie Preston ikut upacara bendera memperingati HUT ke-68 RI bersama napi lainnya di Lapas Tuminting Manado, Sabtu (17/8/2013). (TRIBUN MANADO)

Baca juga: Malas Ngantor, Dokter di Pinolosian Kena Sanksi Penurunan Pangkat dari BKPSDM Bolsel 

Baca juga: Realisasi DAK Fisik di Sulut 0 Persen, Pembangunan Sarana Prasarana  Belum Jalan

Baca juga: Pengakuan Munarman Tak Terlibat Baiat ISIS, Debat Panas dengan Najwa: Saya Hanya Diundang

Selain itu, dalam menjalani masa hukuman, Donya dikenal aktif dalam beragam kegiatan.

Termasuk pelatihan-pelatihan kemandirian pengembangan kreativitas.

"Banyak belajar. Salah satu yang menarik itu pelatihan membuat batik," ungkap Donya dengan menggunakan bahasa Manado.

Adapun, Donya yang tak lama lagi bakal menanti masa kebebasannya masih belum memastikan apakah bisa pulang ke Negara asalnya atau malah menetap di Indonesia.

Baca juga: JR Sulut Bayar Santunan ke Ahli Waris Meikel Maringka dan Korban Lain Lakalantas Depan Kodam

Baca juga: Ada Mujizat dan Keajaiban di Balik Kebakaran di Bitung, Satu Orang Terbangun hingga Alkitab Utuh

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 18.30 Wita, Anak Kepala Dusun Tewas Terlindas Truk, Nyalip Tapi Jalanan rusak

"Kemungkinan dua tahun lagi. Akan lihat nanti gimana administrasinya. Tapi kalau memang gimana bisa saja akan ajukan sebagai WNI," tandas Donya.

Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Manado Gayatri Rachmi Rilowati, Amd.I.P., S.H., M.Hum mengakui Donya merupakan salah satu WBP yang mengikuti pelatihan pembuatan batik.

"Saya tugaskan dia untuk coba buat motif dari negara asalnya. Perlahan cukup baik hasilnya," aku Gayatri.

Baca juga: Watu Panimbe Minawanua: Jejak Peradaban Masyarakat Adat Toudano

Baca juga: Lihat Langsung Supermoon Malam Ini, Terjadi Tiga Hari, Ini Jam Munculnya

Baca juga: Bikin Baper, Arya Saloka & Amanda Manopo Tetap Mesra di Luar Adegan Syuting, Al Pegang Tangan Andin

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved